DKI Bangun 5 Pasar Rakyat Dua Minggu ke Depan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera memulai pembangunan lima pasar rakyat yang tersebar di wilayah ibukota dalam dua minggu kedepan.

"Dalam waktu dua minggu lagi, kita akan melakukan peresmian atau ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan lima pasar rakyat di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala PD Pasar Jaya Djangga Lubis di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).

Menurut Djangga, konsep pasar rakyat tersebut merupakan pasar yang sudah ada (existing) di lingkungan pemukiman rakyat. Kemudian, pihaknya mendirikan bangunan yang akan menjadi tempat bagi para pedagang untuk menjajakan dagangannya.

"Pembangunan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi pasar sekaligus menata para pedagang, sehingga pembeli merasa betah. Kami memperkirakan pembangunannya akan membutuhkan waktu sekitar enam atau tujuh bulan," ujar Djangga.

Djangga menuturkan total biaya yang dibutuhkan untuk membangun kelima pasar rakyat tersebut mencapai Rp50 miliar, atau Rp10 miliar untuk setiap pasar.

"Akan tetapi, biaya pembangunannya tidak kami ambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013, melainkan dana kompensasi dari pihak pengembang Pasar Bendungan Hilir di Jakarta Pusat. Disini, kita lakukan cross subsidi," tutur Djangga.

Untuk saat ini, dia mengungkapkan pihaknya tengah sibuk membuat tempat penampungan sementara bagi para pedagang selama masa pembangunan pasar.

"Kalau sudah rampung, para pedagang akan kita masukkan kedalam pasar. Mereka tidak akan dikenai biaya sewa bangunan, tapi yang harus mereka bayar hanya biaya pengelolaan psar, seperti listrik, keamanan dan sampah. Kios mereka juga tidak boleh diperjualbelikan atau disewakan," ungkap Djangga.

Dia menerangkan luas lahan yang tersedia untuk pasar rakyat tersebut bervariasi di setiap wilayah, mulai dari 100 hingga 300 meter persegi, sehingga kapasitas pedagang yang dapat ditampung juga akan berbeda-beda.

Lima pasar rakyat yang akan dibangun itu, antara lain, di wilayah Nangka Bungur (Jakarta Pusat), Kampung Duri (Jakarta Barat), Kebon Bawang (Jakarta Utara) serta Pasar Pesanggrahan dan Pasar Manggis (Jakarta Selatan). (Antara)