DKI Desak Transjakarta Tingkatkan Faktor Keselamatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendesak pihak Transjakarta untuk meningkatkan faktor keselamatannya, terkait kembali terbakarnya satu unit bus moda transportasi massal tersebut di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat
"Saya perintahkan untuk betul-betul meningkatkan keselamatan dan kenyamanan transportasi, karena menyangkut keamanan masyarakat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Senin (9/3).
Sebelumnya, sebuah bus Transjakarta terbakar di Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, Jakarta Selatan, sehingga sempat menyebabkan lalu lintas tersendat.
Pihak Transjakarta mengonfirmasi kejadian tersebut terjadi pada jalur Koridor IX, Minggu (8/3), pukul 07.25 WIB dan bus naas disebutkan mengeluarkan asap.
Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Nicholas Stephanus Kosasih mengatakan bus yang terbakar itu adalah unit baru dalam masa pengadaan pada 2015 dan baru tiga hari jalan.
"Bus itu masih dalam masa garansi. Namun, sebelumnya telah diservis sebulan oleh pihak Zong Tong sebelum dikirim," kata Kosasih yang ditemui di tempat berbeda.
Terkait dengan penyebab kebakaran satu unit bus Transjakarta tersebut, Kosasih mengatakan pihaknya masih menyelidiki, namun dia mencurigai ada kelebihan panas pada turbonya karena beberapa kali terjadi di bagian itu pada mobil lain.
"Bodi oke, bagian belakang saja yang terbakar. Sepertinya itu bukan hubungan pendek. Turbo mengalami overheating dan sekarang sedang dicek. Pihak Damri juga memakai merk itu dan sempat dua kali terjadi di bagian sama," katanya.
Kosasih menambahkan, dia akan meminta pihak Zhong Tong dari Tiongkok dan Korea, untuk melakukan pengecekan dan pembongkaran semua unit dari mereka untuk meminimalisasi risiko terjadi lagi.
Lebih lanjut, Kosasih mengatakan akibat pengecekan unit bus Transjakarta tersebut, pelayanan akan sedikit terganggu karena 30 bus tidak beroperasi.
"Selain satu yang terbakar itu, ada 29 bus yang diberhentikan untuk dicek dulu. Jika ada penumpang komplain dan marah-marah saya ambil risiko tersebut daripada nanti ada yang celaka," kata Kosasih.
Akibat kejadian tersebut, kata Kosasih, pihak Zhong Tong diharapkan membuat pernyataan resmi yang menyatakan jaminan mereka atas produknya. Selain itu dia juga mendesak Zhong Tong untuk menyelesaikan dalam waktu dekat.
"Diharap dua hingga tiga minggu untuk cek dan bongkar 30 unit bus. Kalau ditemukan masih berisiko, kita minta diganti semua karena masih garansi. Dan, yang perlu diingat, kita tidak boleh main-main soal keselamatan dan keamanan penumpang," katanya.(Ant)
Editor : Sotyati
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...