Doa dalam Konghucu Bukan Meminta, Melainkan Berbakti
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berbagai kepercayaan dan religi di Indonesia memperkaya kebudayaan di Nusantara, tidak terkecuali agama Konghucu yang menjadi salah satu yang menyusun kebinekaan Indonesia.
“Sembahyang dalam hakikat Konghucu bukan untuk meminta-minta, melainkan untuk berjanji dan berbakti kepada Tuhan,” kata Sekretaris Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN), Budi Tanuwibowo kepada satuharapan.com di kantor kerjanya, PT. Aditya Sarana Graha, Jl. Mampang Prapatan Raya no.97, Jakarta Selatan, hari Senin (11/1).
“Jadi misalnya kalau kita meminta kepada Tuhan agar anak saya bisa sekolah dan di sekolah jadi anak yang pintar, itu bukannya kita kita setelah berdoa langsung tidur, dan begitu bangun tidur Tuhan langsung kasih keajaiban, nggak,” Budi menambahkan.
“Tapi konsep kami adalah saya berjanji kepada Tuhan saya akan menyekolahkan mendidik anak saya sampai dia sukses, dan berhasil, karena itu adalah janji yang tidak dapat diingkari,” kata Budi.
Budi menyebut bahwa doa yang ada di zaman sekarang, atau generasi muda pada umumnya adalah doa instan, yang tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh dan hanya ingin memperoleh hasil dengan cepat, padahal seorang anak muda, misalnya, tidak pernah belajar saat menjelang ujian.
“Jadi makna doa adalah janji (prasetya) kepada Tuhan untuk melakukan sesuatu yang positif di dalam Tuhan soal hasilnya tergantung kepada Tuhan Yang merestui. Manusia boleh berkehendak Tuhan yang menentukan,” kata dia.
Berbagai Upacara Berkaitan dengan doa Agama Konghucu
Berdasar Surat Keputusan Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia No. 006/MUNAS XVII/MATAKIN/2014 terdapat beberapa ritual doa wajib bagi umat Konghucu seperti disarikan dari matakin.or.id:
1) 1 bulan I (Zheng Yue) – Sembahyang Tahun Baru Kongzili/Yinli, Xin Zheng, atau Chun Jie,
2) 4 bulan I (Zheng Yue) - Sembahyang Menyambut Malaikat Dapur Turun (Ying Zao Jun Xia Jiang)
3) 8/9 bulan I (Zheng Yue) - Sembahyang Besar kepada Tuhan YME (Jing Tian Gong)
4) 15 bulan I (Zheng Yue) - Sembahyang Syukur Shang Yuan Jie/Yuan Xiao Jie, atau Cap Go Me
5) 18 bulan II (Er Yue) - Sembahyang Hari Wafat Nabi Kongzi (Zhi Sheng Ji Chen)
6) 4 atau 5 April - Sembahyang Hari Sadranan (Qing Ming Jie)
7) 5 bulan V (Wu Yue) – Sembahyang Duan Yang Jie/Duan Wu Jie, atau Bai Chuan
8) 15 bulan VII (Qi Yue) – Sembahyang Arwah Leluhur (Zhong Yuan Jie)
9) 29 bulan VII - (Qi Yue) - Sembahyang Arwah Umum (Jing He Ping/Jing Hao Peng)
10) 15 bulan VIII (Ba Yue) - Sembahyang Syukur kepada Tuhan YME dan kepada Malaikat Bumi (Fu De Zheng Shen) pada saat pertengahan Musim Gugur (Zhong Qiu Jie)
11) 27 bulan VIII (Ba Yue) - Sembahyang Hari Lahir Nabi Kongzi (Zhi Sheng Dan)
12) 15 bulan X (Shi Yue)- Sembahyang Syukur Akhir Panen kepada Tuhan YME dan kepada Malaikat Bumi (Fu De Zheng Shen) pada awal Musim Dingin (Xia Yuan Jie)
13) 21 atau 22 Desember - Sembahyang Hari Genta Rohani dan Wafatnya Mengzi (Dong Zhi Jie)
14) 24 bulan XII (Shi Er Yue) - Sembahyang Hari Persaudaraan; Mengantar Malaikat Dapur Naik (Song Zao Jun Shang Tian, atau Er Si Sheng An)
15) 29 atau 30 bulan XII (Shi Er Yue) – Sembahyang Tutup Tahun (Chu Xi).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...