Dokter di Sudan Mogok Nasional
KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM - Para dokter di Sudan merencanakan mogok nasional hari Kamis (6/10) ini untuk menuntut upah yang lebih tinggi, perlindungan dari aparat keamanan, dan pelayanan yang lebih baik di rumah sakit pemerintah, kata asosiasi dokter.
Komite Federal Dokter Sudan mengatakan dokter yang bekerja pada lebih dari 350 rumah sakit pemerintah akan berhenti bekerja.
"Mulai besok (hari Kamis/6/10) dokter pada semua rumah sakit pemerintah akan mogok," kata komite itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (5/10) seperti diutip AFP.
"Mereka hanya akan datang untuk kasus-kasus darurat," kata pernyataan itu. Dikatakan bahwa puluhan dokter sudah berhenti bekerja pada fasilitas tertentu di ibu kota, Khartoum.
Seorang koresponden AFP melihat beberapa dokter di dua rumah sakit pemerintah di Khartoum, hari Rabu mengenakan lencana yang bertuliskan "Dokter mogok".
Komite mengatakan pemogokan hari Kamis itu adalah protes atas upah rendah, buruknya pelayanan di rumah sakit pemerintah, dan meningkatnya serangan pada dokter oleh pasukan keamanan dan keluarga pasien.
"Kami juga menuntut pelatihan yang lebih baik dan peralatan medis di rumah sakit pemerintah," katanya.
Dalam beberapa pekan terakhir, media Sudan melaporkan beberapa serangan terhadap dokter oleh polisi dan kerabat pasien yang marah.
Sistem kesehatan masyarakat di Sudan menderita akibat miskinya fasilitas dan staf medis dibayar di bawah standar.
Di pihak lain, fasilitas kesehatan swasta telah menjamur di Sudan dalam beberapa tahun terakhir. Di Sudan terdapat lebih dari 1.400 rumah sakit swasta.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...