Dokter-dokter yang Bernyanyi
Tiap kali seorang bayi lahir, dokter Carey menyambutnya dengan bernyanyi. ”Ketika saya bernyanyi untuk bayi-bayi itu, saya membayangkan bernyanyi kepada tokoh penting masa depan,” jelasnya.
SATUHARAPAN.COM – Mahasiswa yang pernah menjadi muridnya selalu punya kenangan yang sama tentang almarhum dr. H. Sinaga SpB—salah seorang pendiri Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI). Mereka tak pernah bisa lupa pada kebiasaan dr. Sinaga saat bekerja di ruang operasi, yakni selalu bernyanyi. Yang dinyanyikannya adalah lagu-lagu rohani.
”Makanya kalau beliau tiba-tiba berhenti bernyanyi, kami mahasiswanya langsung tersadar bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi,” kata dr. Bernard Hutabarat, dalam buku 3909 Dokter Made in UKI, 50 Tahun Perjuangan (2013). Dokter Bernard adalah mantan Dekan FK UKI dan mantan rektor UKI yang pernah menjadi murid dr. Sinaga. Di mata dia, gurunya itu adalah sosok yang tegas, tetapi juga hangat. ”Dia sering berpesan agar di samping belajar, mahasiswa perlu juga rekreasi dan menikmati aktivitas lainnya.”
Saya teringat kembali pada kisah dr. Sinaga ketika membaca cerita tentang dr. Carey Andrew-Jaja yang dilaporkan ABC News belum lama ini. Bekerja sebagai dokter kandungan di Magee-Womens Hospital, Pittsburgh, Amerika Serikat, dokter Carey juga memiliki kebiasaan yang sama dengan dr. Sinaga, yaitu bernyanyi di ruang operasi.
Tiap kali seorang bayi baru lahir, pada saat itulah dr. Carey bernyanyi. Acapkali ia bernyanyi dengan masih mengenakan pakaian operasi karena baru saja menangani persalinan. Tidak berlebihan bila ada yang mengatakan, suara pertama yang didengar oleh tiap bayi yang dilahirkan di rumah sakit itu adalah nyanyian dr. Carey.
”Saya telah membantu kelahiran 8.000 bayi, dan saya telah bernyanyi paling tidak untuk 7.000 orang di antara mereka,” kata dia.
”Kadang-kadang kehamilan adalah masa sulit dan membantu proses persalinan merupakan proses yang kompleks, namun di ujungnya umumnya adalah hadirnya seorang bayi cantik, dan itulah momen di mana kita melupakan segala ketakutan,” tutur dia.
Lagu-lagu yang dilantunkan Dr. Carey dalam menyambut bayi yang baru lahir bermacam-macam. Adakalanya ia bernyanyi Happy Birthday, sebagai ucapan selamat datang kepada bayi baru. Tetapi, kali lain ia mengumandangkan Wonderful World-nya Louis Amstrong, dengan warna suaranya sendiri.
”Ketika saya bernyanyi untuk bayi-bayi itu, saya membayangkan bernyanyi kepada tokoh penting masa depan,” jelasnya, ”bagi saya, mereka adalah hal yang menakjubkan, keajaiban hidup.”
Tiap kali seorang bayi lahir, sebuah kehidupan baru yang penuh harapan memang dimulai.Karena itu, ia harus disambut dan dirayakan. Seperti juga ketika setiap hari kita memulai hari. Setiap pagi adalah harapan baru.
Sudahkah kita bernyanyi hari ini?
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...