Dokter Italia Sembuh dari Ebola
ROMA, SATUHARAPAN.COM - Seorang dokter asal Italia yang terinfeksi ebola di Sierra Leone telah pulih dari penyakit tersebut, dan antibodinya dikirim ke Afrika Barat untuk membantu memberantas penyakit itu.
Para pejabat kesehatan di Italia mengatakan dokter tersebut, yang diketahui bernama Fabrizio, akan secepatnya meninggalkan rumah sakit Spallanazin di Roma, tempat ia dirawat sejak 25 November.
Dia terinfeksi virus mematikan itu ketika bekerja di badan amal Italia Emergency, yang mengirim staf medis di Sierra Leone.
“Lebih dari satu bulan yang lalu, kami bertanya pada diri kami sendiri apakah dokter yang luar biasa ini bertahan. Kami telah melewati momen-momen sulit pada saat itu, tapi hari ini kami bisa mengumumkan dengan bangga dan puas bahwa pasien sembuh,” kata Valerio Fabio Alberti, yang mengelola rumah sakit tersebut.
Perang Melawan Ebola Belum Usai
Sementara itu Afrika Barat, masih harus melalui perjalanan panjang guna memerangi ebola, menurut kepala misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk ebola yang akan mengakhiri tugasnya, Jumat (2/1).
"Saya pikir aksi tanggap darurat telah berhasil tetapi kami masih harus melalui perjalanan panjang," kata Anthony Banbury, Kepala Misi PBB untuk Tanggap Darurat ebola (UNMEER), seraya memperingatkan bahwa "pertempuran besar" masih menanti untuk mengendalikan penyebaran virus itu'
Pada konferensi pers di Ghana menjelang keberangkatannya ke New York, Banbury mengatakan ia yakin bahwa jumlah kasus ebola akan mulai menurun pada awal tahun 2015.
"Tapi dua kasus di sini dan tiga di sana merupakan ancaman besar bagi setiap masyarakat atau negara, "katanya seraya mendesak dunia untuk tidak mengalihkan perhatiannya dari wabah itu sampai benar-benar berakhir.
Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang diterbitkan Rabu (31/12), menyebutkan jumlah korban tewas akibat ebola di tiga negara yang paling buruk terdampak - Sierra Leone, Liberia dan Guinea - adalah 7.905 orang dari 20.206 kasus.
Banbury, yang merupakan warga negara Amerika, meninggalkan Afrika akhir pekan ini, untuk menjabat posisi baru di PBB.
Ia akan digantikan oleh Ismail Ould Cheikh Ahmed, seorang diplomat Mauritania yang telah menjabat berbagai posisi bidang pembangunan di PBB.
UNMEER memimpin upaya internasional untuk mengatasi wabah ebola paling mematikan dalam sejarah. Organisasi itu berkantor di Accra, Ghana. (AFP/Ant)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...