“Dokter Kaum Miskin” Mesir Meninggal di Usia 70-an Tahun

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Seorang dokter Mesir yang dikenal seumur hidup merawat pasiennya secara gratis telah meninggal, menurut laporan di media sosial yang menghargai kedermawanannya.

Mohamed Mashali adalah seorang dokter terkenal yang berbasis di kota Tanta, Mesir utara, di mana ia dianugerahi gelar "Doctor of the Poor" (dokter kaum miskin) oleh para pejabat, karena melayani komunitasnya selama lebih dari 50 tahun.

Mashali hanya mengenakan biaya 5-10 pound Mesir (30-60 sen dolar AS) per kunjungan dan sering merawat orang di tiga klinik medisnya tanpa membebankan biaya apa pun, menurut outlet berita Mesir, “Cairo360”.

Dia bekerja 12 jam sehari, bahkan ketika dia sudah berusia 70-an tahun, dan melayani 30-50 pasien sehari, menurut sebuah wawancara dengan media Jerman, “Deutche Welle (DW)”. Mashali juga dikenal memberikan vaksin secara gratis kepada orang-orang yang tidak mampu membelinya.

Mashali mengatakan kepada media Mesir, “Hadret El Mowaten” bahwa dia telah termotivasi untuk melayani komunitasnya dari sebuah insiden di mana seorang pasien diabetes meninggal setelah ibunya mengatakan dia hanya bisa makan malam, apalagi membeli insulin.

"Ketika dia meminta insulin untuk ibunya, dia mengatakan kepadanya bahwa dia tidak mampu membelinya, dan satu-satunya uang yang dia miliki akan menutupi makan malam mereka," katanya.

Orang Miskin Yang Paling Terdampak

Dalam sebuah wawancara dengan DW, Dr. Mashali menggambarkan dirinya sebagai spesialis penyakit endemik dan demam. “Orang miskinlah yang paling terkena dampaknya, kelompok yang tidak mampu membayar perawatan mahal,” katanya kepada DW.

Tagar Arab #Doctor_of_the_Poor sedang tren di Uni Emirat Aabab pada hari Selasa (28/7) menurut Al Arabiya, ketika pengguna media sosial berbagi gambar dan video Dr. Mashali dan memberikan penghormatan kepadanya.

"Ada dokter yang Anda lihat di jalan, yang bahkan tidak mengenali Anda atau tidak menyapa. Tapi bukan dokter ini, dia menyapa Anda di jalan dan bahkan akan memberi Anda nasihat medis jika diperlukan," kata salah satu pasien Dr. Mashali mengatakan kepada DW.

Editor : Sabar Subekti