Dokter Lakukan Operasi dengan Bantuan Google Glass
JAIPUR, SATUHARAPAN.COM - Sebuah tim dokter di bawah pengawasan Amerika Serikat (AS) berdasarkan penelitian dari Dr. Parekh dalam melakukan pembedahan kaki dan pergelangan kaki memakai Google Glass (kacamata) yang bisa disiarkan secara langsung di website Google via internet ke seluruh dunia.
Ahli bedah ortopedi Selene G. Parekh menggunakan Google Glass—yang memiliki teknologi luar biasa seperti sebuah komputer kecil—untuk melakukan operasi kaki dan pergelangan kaki, Sabtu (11/1) .
Operasi itu digelar selama tiga hari saat konferensi Indo-US yang diikuti oleh tim ahli dari Amerika Serikat dipimpin oleh Dr Ashish Sharma.
Sharma mengatakan Google Glass memungkinkan melihat sebuah X-Ray atau MRI tanpa mengambil risiko yang tinggi kepada pasien, dan memungkinkan dokter untuk berkomunikasi dengan keluarga pasien atau teman-teman selama operasi berlangsung.
“Gambar yang dokter lihat melalui Google Glass akan disiarkan di internet. Ini adalah teknologi yang luar biasa. Sebelumnya, selama operasi, untuk menunjukkan sesuatu kepada dokter lain, kita harus terus bergerak dan juru kamera harus bergerak juga untuk mengambil yang berbeda sudut. Selama ini, ada kemungkinan infeksi. Jadi, dalam teknologi ini gambar yang dilihat oleh dokter menggunakan Google Glass akan terlihat oleh semua orang di seluruh dunia,” katanya.
Dokter Sharma mengatakan perangkat kecil ini menampilkan layar tepat di depan mata kanan pengguna, teknologi ini merupakan revolusi dalam melakukan operasi serta baik jika alat ini sebagai cara untuk mengajarkan para calon alih bedah tanpa menjadi bagian dari tim operasi.
Google Glass ini mudah diakses melalui internet, dan seluruh dokter di dunia bisa memberikan masukan kepada mereka selama operasi berlangsung. Ini bisa menjadi sebuah keajaiban di kalangan dokter bedah. Apalagi di daerah pedesaan, yang rumah sakit sangat sulit diakses.
Operasi tadi bukan yang pertama. Pada September tahun lalu, seorang dokter di kota Chennai Selatan menjadi orang India pertama yang berhasil melakukan operasi memakai Google Glass. Dengan melakukan operasi laparoskopi gastro-intestinal pada seorang pria berusia 45 tahun dan disiarkan untuk mengajarkan mahasiswa kedokteran yang berada dua blok dari sana.
Google Glass memiliki bingkai mirip dengan kacamata tradisional tetapi sebenarnya adalah sebuah komputer kecil yang dipakai, dan dapat mengikuti perintah suara. Selain itu, juga dapat mengambil foto dan video untuk menunjukkan sudut pandang pengguna saat melakukan operasi.
Gadget ini belum banyak dipasarkan. Namun, Google telah membagikan sedikitnya 2.000 kacamata untuk pengujian, dan belum tersedia untuk orang biasa. (dnaindia.com)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...