Dolar Melemah Terhadap Euro di Tengah Pembicaraan Tapering
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Kurs dolar beringsut lebih rendah terhadap euro dan naik sedikit terhadap yen pada Selasa atau Rabu (22/1) pagi WIB, karena para pedagang mengukur laju pengurangan stimulus (tapering) besar Federal Reserve.
Euro dibeli 1,3559 dolar sekitar 22.00 GMT (Rabu 05.00 WIB), naik sedikit dari 1,3552 dolar pada saat yang sama Senin (20/1). Mata uang tunggal Eropa pada Senin telah merosot ke 1,3506 dolar, tingkat terendah sejak akhir November.
Dolar merangkak naik ke 104,32 yen dari 104,18 yen. Euro juga menguat terhadap mata uang Jepang, diambil 141,46 yen dibandingkan dengan 141,18 yen.
Pedagang fokus pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve 28-29 Januari, menunggu untuk melihat apakah Fed akan mengumumkan pengurangan kedua dalam pembelian aset bulanannya yang telah ditujukan untuk mendukung pemulihan ekonomi AS.
Pada Desember, The Fed mengatakan akan mulai memangkas stimulusnya 10 miliar dolar AS, membawa pembelian obligasinya menjadi 75 miliar dolar AS per bulan.
"Meskipun penciptaan lapangan kerja AS melambat pada bulan lalu, banyak investor menduga bahwa Fed telah melihat perbaikan umum yang cukup dalam ekonomi AS untuk menarik kembali stimulusnya, mungkin dengan 10 miliar dolar AS lainnya menjadi 65 miliar dolar AS," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.
Dolar tidak berubah terhadap mata uang Swiss, dibeli 0,9100 franc Swiss.
Pound naik menjadi 1,6476 dolar dari 1,6429 dolar. (AFP)
Rusia Hadapi Masalah Ekonomi Yang Berat di Tengah Perang Ukr...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Inflasi yang membandel, biaya pinjaman yang selangit, risiko kebangkrutan, d...