Dolar Melemah Terhadap Yen di Perdagangan Asia
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Kurs dolar melemah terhadap yen di perdagangan Asia, hari Senin (21/12), karena permintaan terhadap mata uang "safe haven" Jepang meningkat dipicu penurunan harga ekuitas dan minyak dunia.
Reli awal dolar terhadap mata uang saingan utamanya yang terjadi sesudah kenaikan suku bunga Federal Reserve telah memudar, karena para pedagang fokus kembali terhadap ekonomi global yang sedang kesulitan.
"Karena saham-saham global menghadapi tekanan jual lagi dan harga minyak tetap stagnan, para investor cenderung membeli yen sebagai pilihan menghindari risiko," kata Yosuke Hosokawa, kepala tim penjualan valuta asing di Sumitomo Mitsui Trust Bank.
Unit Jepang sering dilihat sebagai target investasi aman di saat terjadi volatilitas dan ketidakpastian.
Bank sentral Jepang pada Jumat lalu meningkatkan stimulusnya, tetapi mempertahankan program pembelian aset penting 80 triliun yen per tahun tidak berubah. Pengumuman mendorong sebuah lonjakan awal pada dolar terhadap yen tetapi segera mundur kembali.
Dolar berpindah tangan pada 121,24 yen, dibandingkan dengan 121,26 yen di New York pada hari Jumat. Greenback juga jauh di bawah tingkat di atas 123 yen yang dilihat segera setelah kenaikan suku bunga The Fed.
Euro berada di 1,0868 dolar dan 131,82 yen terhadap 1,0870 dolar dan 131,80 yen di perdagangan AS.
Greenback bervariasi terhadap unit negara-negara berkembang Asia.
Terhadap dolar, ringgit Malaysia turun 0,49 persen dan baht Thailand melemah 0,03 persen, tetapi rupee India menguat 0,14 persen sedangkan rupiah Indonesia melonjak 1,18 persen. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...