Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben Ezer Siadari 20:25 WIB | Selasa, 09 Juni 2015

Dolar Stabil Setelah Bergejolak Karena Komentar Obama

Presiden AS Barack Obama (kiri) bersama Kanselir Jerman, Angela Merkel, saat pembukaan G7 di Kota Kruen, Jerman, Minggu (7/6). Obama pada forum G-7 dikatakan berkomentar bahwa dolar yang menguat jadi masalah, namun Obama membantah. (Foto: bdnews24.com)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Kurs dolar AS stabil terhadap yen di perdagangan Asia pada Selasa, setelah terseret turun dalam menanggapi laporan media, yang kemudian dibantah, bahwa Presiden AS Barack Obama telah menyatakan kekhawatirannya tentang lonjakan greenback.

Dalam perdagangan sore di Tokyo, unit AS diambil 124,45 yen, dibandingkan 124,47 yen di New York pada Senin sore, dan 125,52 yen di Tokyo pada Senin pagi.

Mata uang AS, yang telah berada dalam sebuah goncangan dalam beberapa pekan terakhir, jatuh di perdagangan AS setelah media melaporkan, mengutip sumber diplomatik Prancis yang tak disebutkan namanya, bahwa Obama telah mengatakan dalam KTT G7 di Jerman bahwa dolar yang kuat "menimbulkan masalah".

Gedung Putih membantah itu dengan cepat, dan Obama kemudian mengatakan kepada wartawan: "Saya tidak mengatakan itu. Dan saya tidak mengomentari fluktuasi harian dolar atau mata uang lainnya."

Dolar telah melonjak di tengah harapan untuk kenaikan suku bunga AS tahun ini, karena angka ketenagakerjaan AS yang kuat pada minggu lalu menawarkan petunjuk terbaru tentang kekuatan ekonomi utama dunia.

"Sebagian besar menyalahkan pembalikan tiba-tiba dalam dolar pasca kinerja penggajian yang telah meletakkan pijakan komentar-komentar laporan dari Presiden AS Obama," National Australia Bank (NAB) mengatakan dalam sebuah komentar.

Tetapi Keisuke Hino, pedagang valuta asing di Mizuho Bank, mengatakan kenaikan greenback itu kemungkinan hanya untuk sesaat.

"Dolar tampak semakin dibatasi dalam jangka pendeks, sekalipun jika itu masih dibeli dalam jangka panjang," katanya kepada Bloomberg News.

Euro, setelah menguat didukung data perdagangan Jerman yang mantap, naik menjadi 1,1319 dolar dan 140,87 yen, dari 1,1293 dolar dan 140,57 yen di Amerika Serikat.

Namun, kenaikan euro sedang dihambat oleh kekhawatiran atas Yunani karena Athena dan para kreditor sejauh ini tidak dapat mencapai kesepakatan yang akan membuka dana yang banyak dibutuhkan untuk negara kekurangan uang itu, guna mencegah gagal bayar (default) dan kemungkinan keluar dari zona euro.

Dolar bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS melemah menjadi 1,3543 dolar Singapura dari 1,3615 dolar Singapura pada Senin, menjadi 1.120,70 won Korea Selatan dari 1.122,58 won dan menjadi 33,73 baht Thailand dari 33,91 baht.

Greenback juga turun menjadi 45,13 peso Filipina dari 45,15 peso dan menjadi 63,98 rupee India dari 64,07 rupee, sementara itu menguat menjadi 31,12 dolar Taiwan dari 31,10 dolar Taiwan dan menjadi 13.380,00 rupiah Indonesia dari 13.373,00 rupiah.

Dolar Australia naik menjadi 76,89 sen AS dari 76,09 sen AS, sementara yuan Tiongkok dibeli 20,08 yen dari 20,20 yen. (AFP)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home