Dolar Tertekan karena Fed Diperkirakan akan Pertahankan Stimulus
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Kurs dolar berada di bawah tekanan pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi AS yang mengecewakan menegaskan kembali pandangan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan stimulusnya hingga tahun depan.
Euro dibeli 1,3805 dolar pada sekitar pukul 22.00 GMT (Sabtu 26/10 pukul 05.00 WIB), naik dari 1,3798 pada Kamis.
Dolar naik menjadi 97,43 yen dari 97,29 yen, sementara euro juga menguat terhadap mata uang Jepang, naik menjadi 134,50 yen dari 134,26 yen.
"Investor menjual dolar AS minggu ini karena keyakinan yang berkembang bahwa Federal Reserve akan mengabaikan pengurangan pembelian asetnya tahun ini," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
"Karena sebagian kegiatan pemerintah AS ditutup pada awal bulan, lebih banyak investor mulai menyesuaikan posisi mereka dalam mata uang dalam mendukung pengurangan stimulus pada 2014 dibandingkan 2013, namun penjualan dipercepat ketika data penggajian non-pertanian tidak sesuai harapan."
Laporan pekerjaan AS pada September, tertunda karena penutupan kegiatan pemerintah selama 16 hari dan dipublikasikan pada Selasa (22/10), menunjukkan pertumbuhan pekerjaan lemah sekalipun sebelum pertempuran sengit anggaran di Washington yang memaksa penghentian kegiatan pemerintah pada 1 Oktober, mengakibatkan ratusan ribu pekerja federal dirumahkan.
Pemerintah pada Jumat melaporkan kenaikan 3,7 persen pada pesanan barang tahan lama AS, tetapi tidak termasuk pesanan peralatan transportasi, yang dapat menjadi tidak menentu bulan-ke-bulan, pesanan turun 0,1 persen, dan pesanan barang modal inti, tanda investasi bisnis masa depan, jatuh 1,1 persen.
Pedagang menunggu pertemuan kebijakan moneter dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve pada Selasa (29/10) untuk mengukur prospek kapan bank sentral kemungkinan mulai memotong program pembelian aset 85 miliar dolar AS per bulan.
"Pernyataan FOMC akan memberikan petunjuk apakah langkah pada bulan Desember masih mungkin. Kami percaya bahwa itu tidak mungkin mengingat dampak ekonomi dari penutupan pemerintah AS dan data Oktober yang kurang andal," kata Lien.
"Oleh karena itu jika pernyataan berisi lebih skeptis atau ragu, dolar bisa melanjutkan penurunannya, mendorong banyak pasangan mata uang utama ke tertinggi baru."
Dolar naik tipis menjadi 0,8925 franc Swiss dari 0,8924 franc pada Kamis. Sementara pound jatuh menjadi 1,6168 dolar dari 1,6198 dolar. (AFP/Antara)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...