Donald Trump Dituduh Sering Tak Bayar Utang Secara Penuh
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Secara hiperbolik pengusaha piano, Michael Diehl (88 tahun), mengatakan ada 30.000 alasan untuk tidak memilih Donald Trump sebagai presiden. Salah satunya adalah kebiasaan Trump tidak membayar utangnya.
"Pada tahun 1989 saya memenangkan kontrak penawaran untuk memasok grand piano senilai 100.000 dolar AS ke Taj Mahal kasino Trump di Atlantic City. Kasino Trump mengalami kesulitan keuangan untuk membayar penagiha dan hanya bisa memberikan 70 sen dari tiap dolar utangnya kepada saya," kata dia seperti dilansir NBC News pada hari Jumat (10/6).
"Saya merasa tidak punya pilihan selain untuk mengambil pembayaran diskon dan kehilangan 30.000 dolar AS karena membutuhkan uang untuk membayar kepada produsen," katanya.
Bukan hanya itu. Trump juga menunggap pembayaran kepada tukang pipa, pelukis, pelayan dan bartender, bahkan firma hukum yang menjadi kuasa hukumnnya.
Catatan yang dirilis yang disampaikan regulator kasino pada tahun 1990, menunjukkan ada 253 subkontraktor Trump tidak dibayar penuh atau tepat waktu.
Dua Usaha Trump yaitu Trump Plaza Casino dan Trump Mortgage gagal membayar upah minimum atau lembur buruh meskipun kasus tersebut diselesaikan dengan kesepakatan untuk membayar kembali upah.
Pengusaha furnitur, Paul Friel, juga mengalami hal yang sama. Ia memenangkan proyek Trump senilai 400.000 dolar AS untuk memasok meja, bar dan mesin slot di Trump Plaza pada 1980-an.
Setelah mereka merampungkan pekerjaan yang sudah disetujui oleh kontraktor umum, mereka pun memasukkan tagihan. Namun tidak lama kemudian Paul dan ayahnya, Edward, dipanggil untuk bertemu Trump dan saudaranya Robert. Dalam pertemuan itu, mereka mendapat jawaban bahwa pekerjaan mereka kurang baik dan dia tidak akan melunasi pembayaran sisa sebesar US$ 83. 600.
Menurut Friel tidak dibayarnya tagihan mereka menjadi penyebab runtuhnya perusahaan yang telah dibangunnya sejak tahun 1940-an."Ini adalah awal dari akhir bagi kami," kata dia
Sementara itu, Donald Trump mengatakan, jika seseorang tidak dibayar, itu karena pekerjaan mereka tidak sampai selesai. Hal yang sama ditegaskan oleh putrinya, Ivanka.
"Kami memiliki ratusan juta dolar proyek-proyek konstruksi. Dan sebagian besar adalah kontraktor yang luar biasa yang bayar dengan cepat dan tepat waktu," katanya.
Menanggapi pernyataan Paul Friel, Trump mempertanyakan apakah Friels telah melakukan pekerjaan yang baik.
"Adalah tidak bertanggung jawab apabila kita membayar kontraktor yang melakukan pekerjaan buruk," katanya.
Paul Friel mengatakan mendiang ayahnya adalah seorang Republikan konservatif. Jika masih hidup ia akan terkejut oleh keberhasilan politik Trump.
Editor : Eben E. Siadari
Unhas Minta Sekolah Tidak Manipulasi Nilai Siswa
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Dr Jamaluddin Jompa ...