O'Neill: Australia Tak Perlu Ikut Campur Urusan PNG
PORT MORESBY, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill menyarankan Australia tidak perlu mengalami kekhawatiran berlebihan atas aksi kekerasan di University Papua New Guinea (UPNG) beberapa hari lalu.
”Tentu saja Malcolm (Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, red) bisa menelepon saya setiap kali dia ingin, tapi ini adalah masalah internal untuk Papua Nugini,” kata O’Neill hari Kamis (9/6).
Peristiwa penembakan yang dilakukan kepolisian ke kerumunan mahasiswa yang melakukan protes di Port Moresby terjadi hari Rabu (8/6). Setidaknya 17 orang terluka dalam bentrokan.
O'Neill mengutuk "penghasut" untuk menghasut konfrontasi kekerasan.
O'Neill mengatakan dia bersimpati kepada para korban dia mengimbau lain kali aksi bisa ditangani lebih baik.
Turnbull hari Rabu (8/6) mengatakan ia telah melakukan dialog guna menyusun bantuan dengan O’Neill.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan bahwa tawaran itu tidak ditanggapi dengan baik oleh Papua Nugini. Ketika ditanya tentang percakapannya dengan Turnbull, O'Neill membuat pernyataan tegas menolak bantuan Australia.
“Fakta-fakta yang disampaikan kepada saya adalah sekelompok kecil mahasiswa terlibat bentrok kekerasan, dan melemparkan batu pada polisi dan memicu respon yang datang dalam bentuk gas air mata dan tembakan peringatan,” kata O’Neill.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...