Donald Trump Mengaku Bercanda Tuduh Obama Pendiri ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, telah membuat repot rekan-rekan separtainya untuk memberikan penjelasan tentang pernyataannya yang menggemparkan. Beberapa kali Donald Trump menuduh Presiden Barack Obama sebagai pendiri kelompok ekstremis yang sudah dikutuk di seluruh dunia, ISIS. Dan pendukungnya di Partai Republik terpaksa mencoba mendukung pernyataan itu walau tanpa fakta.
Tetapi pada hari Jumat (12/8) lalu, Donald Trump lewat akun twitternya secara tidak langsung meralat pernyataannya. Ia mengaku bercanda melontarkan tuduhan itu. Menurut dia, laporan CNN terlalu serius tentang pernyataan dia bahwa Presiden Obama dan Hillary Clinton pendiri ISIS. "Apakah mereka tidak memahami sarkasme?" kicau dia.
Taipan properti itu justru seakan membuat tertawaan baru, bahwa media sungguh-sungguh tak bisa menangkap canda dalam tuduhannya tersebut.
"Saya senang melihat orang-orang (pakar) yang malang ini di televisi begitu seriusnya untuk mencoba menggambarkan saya. Mereka tak bisa," kicau dia sejam kemudian.
Rabu lalu, untuk pertama kalinya Trump melontarkan tuduhan yang keliru tersebut tentang Obama sebagai pendiri ISIS.
"ISIS menghormati Presiden Obama," kata Trump. "Dia adalah pendiri ISIS, dia pendiri ISIS," kata dia.
Ia bahkan menolak bahwa pernyataannya itu bukan secara harfiah. Dalam sebuah acara radio, dia bahkan menekankan lagi hal itu.
Akibatnya, para pendukungnya di Partai Republik mencoba membenarkan pernyataan Trump dengan berbagai cara, walau tanpa fakta.
Bukan sekali ini Donald Trump melontarkan pernyataan ofensif yang kemudian diralatnya dengan berkata bahwa ia hanya bercanda.
Pada 27 Juli lalu Trump berkata ia berharap Rusia meretas email Komite Nasional Demokrat dan akan membukanya kepada publik. Namun keesokan harinya Trump mengatakan pernyataan itu dilontarkan sebagai sarkasme.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...