Dongkrak Perekonomian Perbatasan, Kemendag Gelar Gerai Perbatasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan akan melakukan beberapa upaya untuk menjaga kestabilan dan disparitas harga di beberapa daerah khususnya di wilayah-wilayah perbatasan dengan negara lain.
“Pertama, Kemendag akan membuat gerai perbatasan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar perbatasan tersebut supaya kita tidak harus pusing impor dari luar,” kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam acara Open House di Jalan Widya Chandra IV no 23 Jakarta Selatan, Jumat (17/7).
Menurutnya, gerai perbatasan ini harus dilakukan mengingat pasokan bahan pokok yang ada di wilayah perbatasan tersebut sangat minim. Jika bahan pokok tersebut dikirim dari Jakarta atau wilayah Jawa maka harganya akan sangat mahal sehingga membebani masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengatasi disparitas harga tersebut pemerintah terpaksa mengimpor dari negara tetangga terdekat karena harga lebih murah.
Kemudian, upaya lainnya untuk mengontrol harga adalah dengan strategi pembangunan dan evaluasi pasar sebanyak 5000 unit.
“Itu (5000 pasar) yang diharapkan akan bisa meredam kenaikan harga atau memotong supply chain. Nah, tentu di sini peran Bulog akan ditekankan,” kata Rachmat.
Beberapa waktu yang lalu, Kementerian Perdagangan bersinergi dengan PT Pelni dan Kementerian Perhubungan telah melakukan gerai maritim ke enam wilayah yang ada di bagian Timur Indonesia yaitu Serui, Tobelo, Kreo, Tual, Biak dan Anabas.
Gerai maritim ini didukung oleh para pengusaha retail yang bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO), Indofood dan Salim Group.
“Gerai Maritim ini adalah wujud dari tol laut karena kita tahu hari-hari ini harga sudah mulai naik. Apalagi dengan adanya faktor spekulan di daerah yang memicu kenaikan harga,” kata Direktur Utama PT Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito di Tanjung Priuk Jakarta Utara, Jumat (19/6) dalam peluncuran Gerai Maritim.
“Oleh karena itu dengan adanya gerai ini akan dipastikan dalam waktu dua minggu sekali ada kapal ke Serui. Tentunya kepastian ini yang akan memberikan dukungan (penurunan disparitas) terhadap harga-harga yang ada di daerah.”
Meskipun proyek ini masih uji coba, Wimbo berharap bahwa upaya ini akan menjadikan harga lebih terjangkau dan tidak terlalu jauh bedanya dengan harga di daerah Jawa.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina menambahkan bahwa target pemerintah untuk menurunkan disparitas harga mencapai 13,5 persen dari rata-rata 35 persen.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Israel dan Hamas Hampir Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjat...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Israel dan Hamas tampaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata yang ...