DPA PGI Harap Gereja Pro Pengarusutamaan Gender
GUNUNGSITOLI, SATUHARAPAN.COM – Departemen Perempuan dan Anak Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (DPA PGI) berharap gereja tetap memberi dukungan pengarusutamaan gender.
“Pesan penting dari perempuan, diwujudkannya keadilan gender merupakan isu yang terus direspons karena subrelasi antara pria dan wanita. Gereja harus ada program pro-gender karena banyak semangat perempuan lebih progresif di Indonesia,” kata Pdt Krise Gosal, Sekretaris Eksekutif DPA PGI pada Kamis (13/11), dalam Sidang Raya XVI PGI (SR XVI PGI) yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teologia Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gunungsitoli, Kepulauan Nias.
Dalam pemaparannya, Krise mengemukakan Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) yang berlangsung di Teluk Dalam mulai dari 5 - 8 November lalu telah membicarakan banyak hal.
Dalam pertemuan PRPrG yang berlangsung di Kabupaten Nias Selatan tersebut, DPA PGI memaparkan saat ini gerakan radikalisme menghadirkan keresahan di tengah masyarakat.
Radikalisme hanya salah satu perspektif yang dibahas dalam PRPrG di Teluk Dalam tersebut, karena pada kesempatan lain pertemuan tersebut mendiskusikan kemiskinan, ketidakadilan, dan bencana ekologis dari sudut pandang perempuan.
Krise menambahkan karena semangat kesetaraan gender mengemuka dewasa ini di Indonesia, gereja harus mendukungnya. Dalam pertemuan PRPrG yang berlangsung di Kabupaten Nias Selatan tersebut, masalah radikalisme dalam keluarga terjadi karena para pemuda atau pemudi pelaku tindakan radikalisme pada masa kecilnya kurang mengalami kehangatan keluarga.
“Salah satu persoalan pokok yang digumuli para perempuan gereja adalah maraknya gerakan-gerakan radikal yang sudah menggelisahkan banyak kalangan, selain kemiskinan, ketidakadilan, dan perusakan ekologi,” Krise mengakhiri pemaparannya.
Editor : Sotyati
Penguasa Baru Suriah: Pemerintah Transisi Tidak Boleh Mengec...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Hadi al-Bahra, kepala Koalisi Nasional Suriah yang mengelompokkan penentan...