PGI: Pemuda Gereja Harus Aktif Atasi Kerusakan Lingkungan
GUNUNGSITOLI, SATUHARAPAN.COM – Frenki Tampubolon, Sekretaris Eksekutif Departemen Pemuda dan Remaja (Depera) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengimbau para pemuda diharap aktif berkampanye penanggulangan kerusakan lingkungan hidup.
“Kami berharap gereja memberi perhatian terhadap lingkungan, salah satunya yakni melalui penguatan muatan lokal tentang pemeliharaan Lingkungan hidup dalam Bahan Ajar dan Pembinaan Remaja dan Pemuda Gereja Anggota PGI oleh Komisi Pemuda dan Remaja Sinode Anggota PGI dan PGIW,” kata Frenki pada Kamis (13/11) pada Sidang Raya XVI PGI (SR XVI PGI) yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teologia Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gunungsitoli, Kepulauan Nias.
Frenki menjelaskan hal tersebut saat memberi laporan tentang kinerja Depera dan memberi rekomendasi kepada PGI, Dia mengemukakan dalam menyikapi isu lingkungan, Depera PGI mengkomunikasikan kepada segenap aras gereja lainnya tentang Pencanangan Gerakan Indonesia Hijau di SR XVI PGI tahun 2014 “Indonesia tanpa Sampah Plastik” dalam seluruh event gereja di Sinode atau Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah (PGIW) yang menjadi anggota PGI.
Pada Rabu (12/11) dalam khotbah pagi di SR XVI PGI, Pdt. Nurcahaya Gea dari BNKP menyebut bahwa kerusakan ekologis terjadi karena keserakahan manusia, sehingga manusia harus meminta pertolongan Tuhan tentang pengendalian hawa nafsu dari Tuhan untuk mengajari manusia menjadi pribadi yang tidak serakah.
Ucha memberi contoh bahwa saat ini manusia harus memelihara seluruh alam raya sebagai sebuah sarana penting kemajuan bagi sebuah bangsa.
Ciptaan Tuhan adalah sebuah berkat karunia yang harus dipahami sebagai karya penciptaan yang ideal. “Memelihara ciptaan Tuhan menjadi amat baik sehingga menjadi seluruh ciptaannya,” kata Ucha.
Dalam advokasi tentang lingkungan lainnya, Depera PGI pernah melakukan advokasi tentang tata ruang Kabupaten, Kota, dan Provinsi yang dilakukan di berbagai wilayah gereja anggota PGI.
PGI melalui para pemudanya juga mendukung gerakan Indonesia Tanpa Sampah Plastik dalam seluruh kegiatan gereja di Sinode dan PGIW pada 2014 lalu.
Selain dalam bidang lingkungan Depera PGI juga memberi usulan lain kepada kegiatan periode 2014 hingga 2019 lainnya antara lain gereja harus memberi pendampingan kepada warga yang mengalami ketidakadilan, dan Depera PGI juga mengusulkan adanya Komisi Advokasi Hukum dan HAM pada 2015 mendatang.
Pada masalah pemberdayaan dan kreativitas pemuda di bidang kewirausahaan, Depera PGI melakukan upaya penjajakan kerjasama dengan berbagai kementerian atau lembaga setingkat.
“Pelatihan ini dibuat dengan tujuan membangun dan memberdayakan kreativitas pemuda dan remaja dalam kewirausahaan,” Frenki mengakhiri penjelasannya.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...