Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 06:39 WIB | Senin, 08 Agustus 2016

DPR Anggap Pelapor Haris Azhar Terlalu Reaktif

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menganggap Polri, TNI dan BNN bersikap terlalu reaktif karena telah melaporkan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar atas tuduhan pencemaran nama baik.

“Tidak perlu reaktif lah. Telusuri saja dulu lakukan investigasi baru kemudian diklarifikasi ke publik,” kata Masinton dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, hari Minggu (7/8).

Menurut dia, pengakuan Freddy itu patut ditelusuri meski belum diketahui kebenarannya. Sekecil apa pun informasi itu penting karena berkaitan dengan sindikat jaringan peredaran narkotika.

Bahkan, lanjut dia, BNN telah mengategorikan Freddy Budiman sebagai ‘cluster’ dalam aspek jaringan narkotika yang mengindikasikan Freddy memiliki banyak jaringan dalam menjajakan barang haramnya tersebut.

"Bisa dibayangkan dong kalau "cluster" bawah saja kerja jaringannya sudah menyusup kemana-mana, apalagi kalau "cluster" menengah dan "cluster" atas. Kan ada 72 jaringan aktif kata BNN, nah itu yang kami minta supaya diungkap," tutur Masinton.

Haris Azhar resmi dilaporkan oleh TNI, BNN dan Polri ke Bareskrim Mabes Polri atasa tulisan Haris hasil wawancaranya dengan terpidana mati Freddy Budiman berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)".

Dalam tulisan yang telah menyebar luas melalui media sosial itu, Freddy mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air. (Ant)

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home