DPR AS Sahkan Resolusi ISIS Lakukan Genosida Kristen
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - DPR Amerika Serikat pada hari Senin (14/3) menyetujui resolusi yang menyatakan bahwa ISIS telah melakukan genosida terhadap umat Kristen dan agama minoritas lainnya di Timur Tengah.
Resolusi ini akan memperbesar tekanan terhadap pemerintahan Presiden Barack Obama, yang sampai saat ini masih menolak untuk menyatakan hal serupa.
Obama diberi tenggat waktu sampai akhir pekan ini.
Menurut foxnews.com, resolusi itu disahkan oleh DPR dengan suara bulat dari 383-0.
Resolusi tersebut memasuki tahap pemungutan suara hanya beberapa hari setelah terbitnya laporan terbaru dari Knights of Columbus dan In Defense of Christians, tentang kekejaman ISIS. Laporan itu menunjukkan bahwa kampanye teror terhadap orang-orang Kristen dan minoritas lainnya di Suriah, Irak dan bagian lain di Timur Tengah, pada kenyataannya adalah genosida.
"Ketika ISIS secara sistematis menargetkan orang-orang Kristen, Yazidi dan minoritas etnis dan agama lainnya untuk pemusnahan, ini bukan hanya sebuah kuburan ketidakadilan, itu adalah ancaman bagi peradaban itu sendiri," kata legislator dari Partai Republik, Jeff Fortenberry, dalam sebuah pernyataan.
"Kita harus menyebutkan kekerasan itu dengan nama yang tepat. Genosida."
Resolusi itu terbit menjelang batas waktu mandat Kongres kepada Menteri Luar Negeri John Kerry dan Gedung Putih untuk membuat keputusan apakah akan membuat pernyataan bahwa yang dilakukan ISIS itu adalah genosida. Batas waktunya 17 Maret. Sejauh ini pemerintah menolak mengambil posisi resmi.
Di Senat, resolusi serupa juga sedang dibuat tetapi belum memasuki tahap pemungutan suara.
"Kristen, Yazidi, dan kelompok minoritas terkepung lainnya dapat menemukan harapan baru dalam aliansi trans-partisan dan ekumenis terhadap serangan barbar ISIS," kata Fortenberry, yang adalah ketua bersama Religious Minorities of the Middle East Caucus, dan perwakilan terbesar dari komunitas Yazidi di AS.
Resolusi ini juga mendapat dukungan dari pimpinan DPR dari Partai Republik, dan Ketua DPR, Paul Ryan, yang menyerukan kepada Obama agar mengambil tindakan terhadap serangan terhadap umat Kristen baru-baru ini.
"Pekan lalu, militan ISIS menewaskan 16 orang, termasuk empat biarawati Katolik, di sebuah rumah jompo di Yaman selatan," kata Ryan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (14/3).
"Ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan brutal yang dilakukan oleh ISIS terhadap umat Kristen dan minoritas lainnya. Namun pemerintah masih belum menyebut ini sebagai sebuah genosida."
"Kami ingin menyebutnya demikian sehingga tidak pernah dan tidak akan terjadi lagi, dan harus ada yang bertanggung jawab," kata Ketua Mayoritas di DPR, Kevin McCarthy.
Selain resolusi genosida, DPR juga melakukan pemungutan suara terhadap seruan agar anggota ISIS yang melakukan kekejaman diajukan ke pengadilan internasional.
Usulan ini disetujui dengan suara mendukung 292, dan hanya tiga yang abstain.
Editor : Eben E. Siadari
Warga Batuah Serahkan Seekor Trenggiling ke BKSDA
SAMPIT, SATUHARAPAN.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Sampit Kabupaten Kotawaring...