Pertempuran Meletus di Myanmar, Ribuan Warga Mengungsi
NAYPYDAW, SATUHARAPAN.COM - Ribuan warga sipil mengungsi di wilayah timur laut Myanmar setelah pertempuran kian memanas antara pemberontak etnik minoritas dan militer, menurut keterangan saksi mata dan gerilyawan, hari Minggu (13/3).
Ketegangan di Negara Bagian Shan kian memanas saat pemerintah dukungan militer Myanmar bersiap menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil pimpinan Liga Nasional untuk Demokrasi yang diketuai oleh Aung San Suu Kyi.
Shan merupakan daerah berbukit di kawasan perbatasan di Myanmar timur. Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai kelompok etnis minoritas melakukan pemberontakan untuk menuntut otonomi yang lebih besar atau kemerdekaan.
Pertempuran dalam beberapa waktu terakhir terjadi antara militer dengan Tentara Pembebasan Bangsa Ta’ang (TNLA).
“Pertempuran sudah empat kali terjadi dalam sehari dan sekitar 8.000 warga berlindung di kamp-kamp pengungsi,” ujar Mai Myo Aung, anggota serikat mahasiswa Ta’ang.
TNLA merupakan salah satu dari sekian banyak kelompok pemberontak yang belum menandatangan kesepakatan gencatan senjata yang didukung militer.
Suu Kyi mengatakan menciptakan perdamaian di kawasan perbatasan Myanmar akan menjadi prioritas pemerintahan baru. Berbagai kelompok pemberontak etnis minoritas mendiami kawasan perbatasan. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...