DPR Berharap Crisis Center Bebaskan Sandera di Filipina
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI ) Charles Honoris menaruh harapan besar kepada Crisis Center untuk membebaskan tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di wilayah Filipina.
Saat ini, pemerintah sedang berupaya untuk membebaskan para sandera dengan berbagai cara agar dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat.
“Yang pasti saya punya kepercayaan penuh pemerintah melalui Crisis Center, Kemenlu, TNI, BIN sudah melakukan upaya yang terbaik untuk bisa melepaskan dan memulangkan WNI dengan selamat. Namun, strateginya tidak bisa dijelaskan ke publik,” kata Charles dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com di Jakarta, hari Senin (1/8).
Charles berharap agar tidak terjadi hal serupa, dia meminta pemerintah untuk merealisasikan kesepakatan tiga negara dalam melakukan patroli bersama di laut titik rawan.
Selain itu, sampai saat ini Crisis Center masih terus melakukan komunikasi dan koordinasi dalam upaya membebaskan tujuh WNI tersebut.
“Sampai saat ini cukup baik (komunikasi dari Crisis Center), makanya kita dari anggota DPR hadir melakukan pendampingan kepada keluarga korban ke Kementerian Luar Negeri Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (Ditjen PWNI),” kata dia.
Charles menjelaskan upaya ini dilakukan agar keluarga korban bisa berkomunikasi lebih intens lagi, tentunya mengenai bagaimana kondisi korban yang disandera di Filipina oleh kelompok Abu Sayyaf.
“Sudah cukup jelas kami semua sepakat untuk melakukan komunikasi lebih intens lagi bagaimana caranya dengan segala upaya agar bisa memulangkan sandera dengan selamat ke tanah air,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...