DPR Dukung Pembuatan Film Semangat Nasionalisme
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua DPR, Puan Maharani, mendukung pembuatan film-film dalam negeri yang mengangkat semangat nasionalisme, di antaranya Naga Bonar Reborn, karena mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih cinta Tanah Air.
"Jadi ini satu film yang banyak memberikan inspirasi, dan saya bangga sekali bisa ikut main di film ini," kata Puan usai nonton bareng film Naga Bonar Reborn di Jakarta, Senin (25/11).
Ia menilai film Naga Bonar Reborn merupakan salah satu film yang wajib untuk ditonton karena menceritakan tentang semangat nasionalisme dari seorang anak bangsa, sayang orangtua dan cinta Tanah Air.
Di film Naga Bonar Reborn sebagai versi pemutakhiran Naga Bonar, Puan turut memainkan peran. Naga Bonar (1987, kemudian dibuatkan sekuelnya bertajuk Naga Bonar Jadi 2) pada masanya menjadi ajang pembuktian peran bagi aktor dan aktris pendukungnya, di antaranya Piet Pagau, Afrizal Anoda, Dedy Mizwar dan Nurul Arifin, yang menjadi film ketiga dalam karir keartisan dia.
Menurut Puan, film Naga Bonar Reborn juga menekankan semangat pantang mundur untuk tetap bisa menjaga Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang.
"Filmnya lucu banget, saya juga baru nonton terus terang, setelah syuting satu tahun yang lalu. Kemudian komentar ibu (Megawati Soekarnoputri): lho kenapa kamu munculnya kurang lama, hahaha, padahal syutingnya dua hari," ujarnya.
Puan mengatakan, sebagai ketua DPR dia akan terus mendukung pengembangan film-film Indonesia untuk membangun bangsa ke depan.
Produser eksekutif Naga Bonar Reborn yang juga anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan, bersyukur karena Puan Maharani bersedia main dan nonton film tersebut.
"Yang jelas kita berterima kasih, Mbak Puan mau main di Naga Bonar Reborn, dan durasi beliau 9 menit, dan aktingnya cukup baik. Nobar ini Bu Mega mau nonton juga, mudah-mudahan pertama karena filmnya, kedua karena mau lihat akting Mbak Puan di film ini," katanya.
Dia berharap Nagabonar Reborn bisa diterima masyarakat Indonesia apalagi film tersebut menceritakan kehidupan masyarakat marjinal yang banyak memberikan teladan.
"Bagaimana rakyat biasa seperti Nagabonar ini cinta tanah airnya luar biasa, kemudian dia juga punya rasa setiakawan yang tinggi sehingga waktu dia mau bunuh temennya, temen kecil dia, karena dia ingat masa lalu, dia tidak bunuh temannya,” katanya.
Menurut Trimedya, Nagabonar dalam film tersebut juga sangat mencintai ibunya sehingga ketika menjadi jenderal, masih mau menggendong orang tuanya.
Dia mengatakan, pesan yang disampaikan ibu Nagabonar sangat mendalam, jangan mencuri sehingga ketika dikontekskan sekarang, jangan melakukan korupsi.
"Dan pesan ibunya Naga Bonar, kau jangan mencuri. Itu kan bisa diartikan sekarang, kau jangan korupsi, itulah makna yang bisa kita ambil dari film ini," katanya. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...