DPR: ISIS Bertentangan Dengan Ideologi Pancasila
JAKARTA, SATUHARAPAN. COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Marzuki Alie mengatakan, Jumat (15/8), Organisasi Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), yang nyata-nyata bertentangan dengan ideologi Pancasila.
“Paham yang dianut ISIS bersifat radilkal dan berpotensi menimbulkan kerawanan yang mengganggu stabilitas keamanan nasional. Oleh karena itu, Dewan mendukung tindakan tegas Pemerintah untuk melarang perkembangan paham ini di bumi Indonesia,” kata Marzuki Alie dalam Pidato Kenegaraan di DPR RI.
Menurut dia, Indonesia adalah negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Maka, ruang demokrasi yang telah dibuka lebar melalui amandemen UUD 1945 dan perundang-undangan lainnya, harus makin berkualitas. Oleh karena itu, peradaban demokrasi yang terus akan dibangun, harus bersendikan pada hakikat kemanusiaan dan keadilan sosial, menjunjung tinggi supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Memberikan penghargaan kepada keberagaman, pluralisme, dan memberi penguatan bagi nation and character building. Satu hal yang sangat penting adalah, tetap terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan adalah kekuatan,” ia menekankan.
Ia melanjutkan, "Senantiasa kita dengungkan, yang telah membuktikan bahwa betapapun beratnya permasalahan yang dihadapi bangsa ini, kita tetap mampu mengatasinya. Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan yang menjadi kekuatan bangsa dalam bernegara, harus benar-benar dikelola dengan penuh kewaspadaan. Persatuan Indonesia perlu dijaga agar tidak ada gerakan atau organisasi manapun, termasuk dari luar negeri."
Seperti tiap tahun, sidang ini berisi agenda tunggal penyampaian Pidato Kenegaraan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2014. Dan, pada siang nanti Presiden akan menyampaikan nota keuangan RAPBN 2015. Agenda tahunan tersebut berlangsung diawali dengan menyanyikan bersama Lagu Kebangsaan Indonesia lalu Marzuki Alie memimpin mengheningkan cipta bersama.
Hadir pada acara itu Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua MPR Sidarto Danusubroto, dan sejumlah pimpinan lembaga negara, mantan Wakil Presiden BJ Habibie dan Jusuf Kalla, serta para anggota DPR RI dan anggota DPD RI.
Turut mendampingi Marzuki Alie sebagai pimpinan sidang adalah para Wakil Ketua DPR RI dan Wakil Ketua DPD RI.
Harus Jadi Momentum
Menurut Marzuki, peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI harus benar-benar menjadi momentum berharga karena menjelang HUT Kemerdekaan tahun ini, bangsa Indonesia telah melalui proses demokratis yang semakin matang, ditandai dengan penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Presiden dan Wakil Presiden.
Ketua DPR Marzuki Alie bersyukur kedua pemilu itu berjalan lancar dan aman meskipun terdapat sejumlah catatan dalam penyelenggaraan.
Ia berharap penyelenggaraan pemilu-pemilu mendatang dapat berjalan lebih berkualitas, menghasilkan para wakil rakyat yang mampu membawa bangsa Indonesia menuju cita-cita Kemerdekaan RI menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Sementara mengenai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, kata Ketua DPR RI, masih menunggu hasil keputusan dari Mahkamah Konstitusi.
"Kita berharap lahirnya pemimpin-pemimpin baru bangsa," kata dia.
Artikel tentang pidato Presiden pada pembukaan Sidang DPR pada 16 Agustus 2014 dapat Anda baca sebagai perbandingan:
Pemerintah Ajukan RUU APBN 2014 Beserta Nota Keuangannya
SBY: Pemerintah Tingkatkan Anggaran Pendidikan 7,5 Persen
Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 6,4 persen.
Rieke Diah Pitaloka: Pidato Presiden SBY Jauh dari Kenyataan
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...