Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 19:19 WIB | Jumat, 05 Agustus 2016

DPR Minta Pelapor Haris Azhar Cabut Laporan

Koordinator KontraS Haris Azhar. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris meminta kepada pihak yang melaporkan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tidak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar untuk segera mencabut dan melakukan mediasi agar menemui jalan tengah.

Sebab, seharusnya mereka melakukan investigasi dulu sebelum membuat laporan.

“Jika sudah investigasi dan merasa difitnah silakan saja, tapi kalau sekarang terkesan prematur dan reaktif. Ini tidak menguntungkan siapapun, jadi lebih baik mediasi saja. Banyak tokoh-tokoh masyarakat yang bisa bantu untuk mediasi, baik NU, Muhammadiyah, maupun lainnya,” kata Charles saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (5/8).

Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta kepada Polri, TNI dan BNN melakukan mediasi dengan Haris Azhar terkait curhatan terpidana mati Freddy Budiman.

“Kita harap segera dimediasi, karena kalau diteruskan tidak ada yang diuntungkan. Malah yang diuntungkan bandar-bandar narkoba,” kata dia.

Menurut dia, informasi yang diberikan oleh Haris sepertinya bukan untuk menjatuhkan atau melecehkan institusi Polri, TNI maupun Badan Narkotika Nasional. Akan tetapi, informasi tersebut tampaknya untuk sama-sama mencari jalan tengah dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.

“Kalau ribut-ribut yang diuntungkan bandar-bandar (narkoba) ketika melihat penegak hukum kita seperti ini, harusnya ada perbaikan. Jadi saya harap ada mediasi,” kata dia.

Ia yakin Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala BNN Komjen ‎Budi Waseso (Buwas) bisa memfasilitasi untuk melakukan mediasi dengan Haris terkait informasi yang dituliskan di media sosial tersebut.

“Mediasi harus dilakukan, jangan sampai gaduh dan meluas kemana-mana. Kita tidak perlu fokus dengan isu-isu ini, harus fokus ke suatu hal yang jauh lebih penting. Kita akui penegakan hukum narkoba belum sempurna, kita harus ambil pesan‎ itu,” kata dia.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home