DPR: Pasukan Keamanan Filipina Harus Terlibat Bebaskan 7 Sandera
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Agus Hermanto mengatakan untuk membebaskan tujuh anak buah kapal (ABK) yang disandera oleh dua kelompok bersenjata yang berada di Filipina Selatan pasukan keamanan dari Indonesia dan Filipina harus dilibatkan.
“Kami dari DPR sangat prihatin. Kok masih ada rakyat kita yang disandera oleh pihak asing. Tentunya ini harus melibatkan keamanan, baik di Indonesia dan terlebih lagi di Filipina,” kata Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (24/6).
Selain itu, Agus berharap pemerintahan Filipina harus menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam negerinya sehingga tidak membuat kerisauan negara tetangga.
“Kami melihat harus dilakukan akumulasi dan kekuatan yang penuh untuk penyelesaian permasalahan di Filipina ini. Sehingga tidak banyak merepotkan negara tetangga. Saat ini kita memang betul-betul direpotkan oleh sandera-sandera yang dilakukan oleh sebagian kelompok yang ada di Filipina,” kata dia.
Politisi Partai Demokrat ini minta agar Filipina tidak lagi membuat repot negara tetangga. Sebab, kelompok separatis di Filipina seperti Abu Sayyaf sudah sering menyandera warga negara lain maupun warga negara Indonesia (WNI). Terakhir, belum lama ini tujuh awak kapal tugboat Charles 001 dan tongkang Robby 152 disandera (dua) kelompok (perompak) di wilayah Sulu, Perairan Filipina Selatan.
Menurut Agus perairan di Indonesia dalam pengawasannya harus lebih ditingkatkan. Tapi jika masalah ini sudah memasuki perairan Filipina artinya ini merupakan kewenangan otoritas keamanan di Filipina. Dia mengimbau Filipina harus memperkuat keamanan apalagi ada kelompok Abu Sayyaf dan kelompok separatis lain yang selalu merisaukan negara tetangga.
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...