DPR: Pemerintah Hadapi Defisit Neraca Perdagangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Eddy Susetyo menilai, pemerintahan Presiden Joko Widodo mewarisi defisit neraca perdagangan dan defisit neraca pembayaran.
“Saya melihat pemerintahan saat ini bebannya semakin berat,” kata Eddy, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (16/6).
Menurut Eddy, defisit neraca perdagangan dan defisit neraca pembayaran tersebut terjadi pada kuartal pertama tahun 2013. Ia juga menilai, utang luar negeri Indonesia yang jumlahnya mencapai Rp 2.000 triliun menjadi beban berat pemerintahan saat ini.
“Meskipun kondisi perekonomian nasional saat ini semakin berat tapi tim ekonomi di kabinet kerja, telah berupaya melakukan terobosan untuk menumbuhkan optimisme,”kata dia.
Politisi PDI Perjuangan ini melihat, Menteri Keuangan sudah melakukan stimulus fiskal yakni akselerasi eksekusi pembelanjaan modal pemerintah secara cepat. Menurut dia, tantangan yang dihadapi saat ini adalah penyerapannya.
Eddy menambahkan, Pemerintah melalui Menteri Keuangan juga terus mendorong upaya peningkatan daya beli masyarakat melalui program-program yang dapat langsung dirasakan manfaatnya, misalnya dana desa.
Menurut Eddy, siklus ekonomi nasional saat ini memang sedang menurun, akibatnya ekspor nasional juga menurun dan berimbas pada transaksi berjalan serta penurunan impor. “Ekonomi nasional saat ini masih dalam transisi,” kata dia. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...