DPR: Penjara Khusus Teroris Bukan Solusi Cegah Terorisme
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Arsul Sani, mengatakan, penjara khusus teroris seperti yang direncanakan pemerintah bukan jalan keluar untuk mencegah terorisme.
"Penjara khusus buat teroris bukan jalan keluar untuk membuat teroris bertobat. Bahkan sebaliknya bisa jadi tempat berkumpulnya dan menguatnya solidaritas diantara para terpidana terorisme tersebut," kata Arsul Sani, saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu (20/1).
Menurut politikus Partai PPP ini, pembentukan penjara khusus tidak akan memutuskan komunikasi dan penyebaran paham radikal namun justru tempat melakukan radikalisasi para penghuninya.
"Lihat Guantamano yang dibuat Amerika Serikat sampai saat ini tidak ada satupun laporan yang menjelaskan bahwa penjara khusus tersebut efektif sebagai tempat melakukan deradikalisasi para penghuninya. Kalau untuk memutus maka justru penempatan terpidana pelaku terorisme tersebut harus disebar. Jangan terlalu banyak terpidana terorisme di satu lapas," kata dia.
Arsul menilai yang membuat lapas selama ini tidak efektif dalam memutus jejaring teroris disebabkan sistem pembinaannya sehingga tidak bisa hanya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.
"Yang membuat tidak efektif kan sistem pembinaannya, kalau hanya diserahkan kepada Ditjen Pemasyarakatan selaku pengelola lapas maka ya pasti tidak efektif. Jadi harus pada instansi lain, BNPT misalnya," katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...