DPR: Uji Kelayakan Calon Dubes 14-16 September
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq memastikan jadwal uji kelayakan dan kepatutan 33 calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat dilakukan pada Senin (14/9) hingga Rabu (16/9).
“Ya (uji kelayakan dan kepatutan 33 calon dubes) dilakukan tanggal 14-16 September 2015,” katanya saat dihubungi Antara dari Makassar, Kamis.
Dia mengatakan Komisi I DPR sudah mendapatkan data lengkap ke-33 calon dubes tersebut sebelum dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Menurut dia, Komisi I DPR akan mendalami dari data tersebut saat uji kelayakan sehingga tidak melakukan penelusuran rekam jejak sebelum uji kelayakan.
“Hanya dari CV (curriculum vitae) saja, nanti didalami saat uji kelayakan dan kepatutan,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengajukan 33 nama calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat ke DPR.
Ke-33 nama itu adalah Hasan Bagis untuk Abu Dhabi, Uni Emirat Arab; Safira Machrusah (Alffer, Aljazira); Bambang Antarikso (Baghdad, Irak); Husnan Bey Fananie (Baku, Azerbaijan); Ahmad Rusdi (Bangkok, Thailand); dan Yuri Octavian Thamrin (Brussels, Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luxemburg dan Uni Eropa).
Lalu, Helmy Fauzi (Kairo, Mesir); Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng (Caracas, Venezuela); Mansyur Pangeran (Dakar, Senegal); I Gusti Agung Wesaka Puja (Den Haag, Belanda merangkap OPCW); Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi (Doha, Qatar); dan Ibnu Hadi (Hanoi, Vietnam).
Selanjutnya, Alfred Tanduk Palembangan (Havana, Kuba); Wiwiek Setyawati Firman (Helsinki, Finlandia); Iwan Suyudhie Amri (Islamabad, Pakistan); Muhammad Ibnu Said (Copenhagen, Denmark); Rizal Sukma (London untuk Inggris dan Irlandia); Tito Dos Santos Baptista (Maputo, Mozambique); dan Mohammad Wahid Supriyadi (Moscow, Rusia).
Serta, Musthofa Taufik Abdul Latif (Muscat, Oman); R Soehardjono Sastromihardjo (Nairobi, Kenya); Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso (Panama City, Panama); Dian Triansyah Djani (New York untuk utusan tetap PBB); Diennaryati Tjokrisuprihatono, Quito (Ekuador), Agus Maftuh Abegebriel (Riyadh, Arab Saudi); dan Amelia Achmad Yani (Sarajevo, Bosnia-Herzegovina).
Lainnya, I Gede Ngurah Swajaya (Singapura); Sri Astarai Rasjid (Sofia, Bulgaria); R Bagas Hapsoro (Stockholm, Swedia); Octaviano Alimudin (Teheran, Iran); Antonius Agus Sriyono (Vatican); Eddy Basuki (Windhoek, Namibia); dan Alexander Litaay (Zagreb, Kroasia).
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...