DPR Yakin Gertakan Interpelasi Alasan Harga BBM Turun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun meyakini salah satu alasan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yakni adanya ancaman penggunaan Hak Interpelasi oleh sejumlah wakil rakyat di parlemen.
"Saya yakin usulan pengajuan Hak Interpelasi yang diajukan oleh Anggota DPR dan sudah ditanda tangani oleh sekitar 240 wakil rakyat turut jadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menurunkan harga BBM saat ini," kata Misbakhun dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Kamis (1/1).
Misbakhun selaku inisiator penggunaan Hak Interpelasi terhadap kenaikan BBM mengklaim telah berhasil mengingatkan tim ekonomi Presiden Joko Widodo untuk lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan yang berdampak langsung bagi hajat hidup orang banyak.
"Saya sangat menghargai dan mendukung kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM bersubsidi karena alasan harga minyak dunia yang punya kecenderungan terus menerus turun," ujar dia.
Kebijakan baru ini, lanjut mantan anggota tim sembilan itu, membenarkan anggapan parlemen bahwa kebijakan menaikkan BBM yang satu setengah bulan lalu dilakukan pemerintah itu tidak disertai pertimbangan yang matang.
"Ini menunjukkan bahwa tim ekonomi di kabinet kerja telah memberikan masukan yang lemah dari sisi kajian kepada presiden Jokowi," kata dia.
Selain itu, Misbakhun menyayangkan kenaikan tersebut tidak signifikan mengingat harga minyak dunia saat ini sudah mencapai 53,12 dollar Amerika Serikat per barel, jauh dari asumsi patokan menaikan harga BBM di APBN 2015 yakni 105 dollar Amerika Serikat per barel.
"Harga minyak dunia saat ini sudah hampir setengahnya," kata Politisi Partai Golkar itu.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...