Dua Anggota ISIS Sukabumi Tewas di Suriah
SUKABUMI, SATUHARAPAN.COM – Dua anggota Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikabarkan tewas di Suriah, namun belum diketahui penyebabnya.
"Kedua anggota jaringan teroris ISIS yang berangkat pada tahun lalu ke Suriah bernisial DR dan SB alias Ap warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi kota, AKBP Diki Budiman di Sukabumi, Kamis (7/5).
Menurut Diki, kabar meninggalnya dua anggota ISIS ini berasal dari keluarganya di Sukabumi, yang mengabarkan ke kepolisian. Namun, belum diketahui penyebabnya apakah karena pertempuran, dihukum mati, atau tertangkap tentara Suriah. Selain itu, pihaknya juga masih mencari data otentik seperti jasad korban dan informasi lainnya.
Salah satu dari kedua anggota teroris yang dikabarkan tewas, yakni SB, merupakan mantan anggota kelompok Heri Golun jaringan Nordin M Top, dan anak didik Dr Azhari. Terkait masalah ini, keluarganya pun tidak tahu menahu karena keberangkatannya ke Suriah pun tidak diketahui pihak keluarga dan keluarga hanya mendapatkan kabar.
"Ini perlu dipastikan dahulu agar bisa diketahui bukti otentiknya dan kami pun terus berkoordinasi dengan berbagai intansi terkait untuk membuktikan apakah kedua anggota teroris dari Sukabumi itu tewas dan memang bergabung dengan anggota ISIS lainnya di Suriah," tambahnya.
Di sisi lain, dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal khususnya ISIS, pihaknya sudah menggandeng seluruh elemen masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pelajar dan lain-lain. Ini bertujuan agar masyarakat tidak mudah disusupi oleh paham radikalisme, karena anggota teroris biasanya menyasar warga yang tengah mencari jati diri dan hidupnya di bawah garis kemiskinan.
"Untuk menggaet warga agar ikut jaringan teroris, warga selalu diming-imingi gaji besar, dinikahkan dengan wanita cantik dan jika mati akan masuk surga atau syahid," kata Diki. (Ant)
91 WNI Dievakuasi dari Suriah Tiba di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 91 warga negara Indonesia (WNI)pada hari Sabtu (21/12) kembali die...