Dua Bom Bunuh Diri di Lebanon, 41 Tewas
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 41 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya mengalami luka-luka ketika dua bom meledak berdekatan di sebuah kawasan permukiman di selatan ibu kota Lebanon, Beirut, seperti dilaporkan CNN.
Pihak berwenang, seperti dikutip BBC, mengatakan dua bom yang meledak di kawasan permukiman Burj al Barajneh, yang banyak dihuni umat Syiah itu, merupakan serangan bunuh diri.
Kelompok militan Negara Islam atau ISIS, yang beraliran Sunni, sudah mengaku melakukan serangan itu, namun belum ada peneguhan atas pernyataan sepihak itu.
Serangan kali ini merupakan yang paling mematikan dengan jumlah korban jiwa terbesar di Beirut sejak berakhirnya perang saudara di Lebanon 25 tahun lalu.
Perdana Menteri Tammam Salam mengecam serangan dan meminta faksi-faksi yang bertikai di Lebanon untuk bersatu dalam melawan apa yang disebutnya sebagai “rencana untuk menciptakan perselisihan”.
Dua pengebom meledakkan diri dengan jarak yang tidak terlalu jauh satu sama lain pada pukul 18.00 waktu setempat, Kamis 12 November. Laporan CNN menyebutkan, pihak yang berwenang mengatakan salah seorang yang diduga akan melakukan serangan bom yang berhasil ditangkap, berkewarganegaraan Lebanon. Dia mengaku, bersama tiga temannya, memasuki Lebanon dari Suriah, dua hari sebelumnya.
Redaktur BBC untuk kawasan Arab mengatakan pesan pengebom tampaknya diarahkan kepada gerakan Hisbullah, yang menguasai wilayah dengan mayoritas umat umat Syiah.
Kelompok Syiah merupakan mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang sedang menghadapi perlawanan dari kelompok militan Islam.
Dalam beberapa pekan belakangan, Hisbullah mengerahkan penambahan pasukan ke Suriah untuk mendukung pemerintah pimpinan Presiden l-Asssad. (cnn.com/bbc.com)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...