Dua Bulan Hilang dari Publik, China Pecat Menteri Pertahanan Li Shangfu
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China telah menggantikan Menteri Pertahanan, Jenderal Li Shangfu, yang tidak terlihat oleh publik selama hampir dua bulan tanpa banyak penjelasan, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa (24/10).
Li adalah pejabat senior China kedua yang hilang tahun ini, setelah mantan Menteri Luar Negeri, Qin Gang, yang dicopot dari jabatannya pada bulan Juli tanpa penjelasan apa pun.
Li, yang menjadi menteri pertahanan saat perombakan Kabinet pada bulan Maret, belum terlihat lagi sejak memberikan pidato pada tanggal 29 Agustus. Tidak ada indikasi bahwa hilangnya Qin dan Li menandakan perubahan dalam kebijakan luar negeri atau pertahanan China, meskipun mereka telah menimbulkan pertanyaan tentang ketahanan lingkaran kekuasaan presiden dan pemimpin Partai Komunis yang berkuasa, Xi Jinping.
Xi mempunyai reputasi sebagai orang yang menghargai kesetiaan di atas segalanya dan tanpa henti menyerang korupsi di sektor publik dan swasta, kadang-kadang dalam apa yang dilihat sebagai metode untuk menghilangkan saingan politik dan menopang posisi politiknya di tengah memburuknya perekonomian dan meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat terkait perdagangan teknologi dan Taiwan.
Li berada di bawah sanksi AS terkait pengawasannya terhadap pembelian senjata dari Rusia yang melarangnya memasuki negara tersebut. Sejak saat itu, China telah memutus kontak dengan militer AS, terutama sebagai bentuk protes atas penjualan senjata AS ke Taiwan, namun juga secara tegas menyiratkan bahwa Washington harus mencabut tindakan terhadap Li, namun Beijing tidak mau mengakuinya secara terbuka.
Pengumuman dari stasiun televisi negara CCTV mengatakan bahwa Li dan Qin telah dicopot dari Dewan Negara, Kabinet China, dan pusat kekuasaan pemerintah. Hal ini berarti akhir karir politik mereka, meskipun masih belum jelas apakah mereka akan menghadapi tuntutan atau sanksi hukum lainnya.
Sistem politik dan hukum China masih sangat tidak jelas, sehingga memicu diskusi yang ramai mengenai kemungkinan korupsi, kelemahan pribadi, atau perselisihan dengan tokoh-tokoh berpengaruh lainnya yang berujung pada jatuhnya pejabat-pejabat tinggi. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...