Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 11:18 WIB | Rabu, 15 Mei 2013

Dua Gereja di Prancis Bergabung Menjadi Satu Sinode

Sekjen WCC ketika menyampaikan sambutan pada Sidang Sinode Gereja Protestan Prancis. (Foto: WCC)

LYON, SATUHARAPAN.COM - Dua anggota Dewan Gereja-gereja  Dunia (WCC / World Council of Churches) dari gereja reformed dan evangelis lutheran telah bersatu untuk menjadi Gereja Protestan Prancis.

Penggabungan Gereja Reformed Perancis dan Gereja Lutheran Evangelis Perancis dirayakan pada sidang  sinode nasional bersama di Lyon, Prancis (8-12/5). Demikian diberitakan situs oikoumene.org, Rabu (15/5).

Sinode mengadopsi revisi konstitusi dan aturan gereja yang baru. Revisi mencerminkan masukan yang terkumpul dari “paroki” pada tahun 2011. Proses ini telah didahului dengan pendidikan  bagi jemaat, kampanye dan komunikasi yang intensif  yang mengiringi proses penyatuan.

Sekretaris Jenderal WCC, Dr Olav Fykse Tveit, yang menghadiri sidang di Lyon, memuji upaya dari kedua gereja dalam menciptakan satu struktur transformatif.  Dia mengatakan bahwa usaha ini "mengingatkan kita bahwa kesatuan yang perupakan panggilan kita di dalam Kristus dapat bekerja dengan baik serta menyenangkan. Bagi banyak  orang di tempat-tempat yang jauh dari Perancis, penyatuan  Anda ( di sini) memberikan harapan bahwa pekerjaan kita juga bisa menghasilkan buah. "

"Gereja baru Anda adalah buah, panen, dari kerja ekumenis di masa lalu. Saya ingin mendorong Anda untuk terus bermurah hati dalam mengambil peran ekumenis Anda secara  lokal dan nasional dalam cakrawala ekumenis yang kadang-kadang cukup kompleks," tambah Tveit.

Dia mengatakan bahwa cara di mana orang-orang Kristen dari berbagai pengakuan telah berhasil bekerja sama di Perancis merupakan inspirasi bagi orang Kristen di tempat lain. "Saya juga mendorong gereja Anda yang, sekarang menjadi satu untuk terus menjaga keterwakilan warga dan perempuan, dalam menjalani kebersamaan," kata Tveit.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home