Dua Investor Jepang Segera Ekspansi di RI Rp 757 Miliar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dua perusahaan asal Jepang akan memperluas usahanya di Indonesia dengan mengajukan rencana perluasan sebesar US$ 54,5 juta (atau setara dengan Rp 757 miliar dengan kurs rupiah Rp 13.900).
Dua perusahaan tersebut bergerak di bidang bidang sparepart otomotif dan industri mesin sistem automasi (robot) serta industri minuman ringan, industri farmasi, dan industi kemasan.
Investor pertama akan mengembangkan kapasitas produksi sparepart otomotif senilai US$ 10-20 juta, sementara investor kedua akan melakukan perluasan di bidang usaha makanan (roti dan kue) dengan rencana investasi US$ 34,5 juta.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menyampaikan bahwa pihaknya merespons positif rencana perluasan investasi yang disampaikan oleh dua existing investor asal Jepang tersebut.
“Perluasan yang dilakukan oleh investor Jepang tersebut menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan di Indonesia cukup berhasil dan berkembang,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, hari Jumat (15/3).
Franky menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi dengan perusahaan terkait rencana perluasan yang dilakukan.
“Beberapa hal yang dikomunikasik diantaranya akan skema bisnis yang akan ditempuh oleh perusahaan. Ini akan kami koordinasikan dengan Kementerian teknis terkait,” lanjutnya.
Selain itu, investor industri minuman ringan juga menyampaikan beberapa concern terkait operasional yang dilakukan. “Investor menyampaikan tiga hal yakni terkait lokasi tata ruang mereka yang belum berada di zona kawasan industri, pendaftaran produk, serta terkait ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Franky mengemukakan bahwa problem-problem yang telah disampaikan akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait diantaranya Kementerian Tenaga Kerja, BPOM serta Pemda terkait.
“Tentu dari sisi investor kami telah mendapatkan informasinya tinggal dikomunikasikan dengan instansi dan lembaga yang berwenang terhadap hal ini. Prinsipnya BKPM akan berada di samping investor untuk membantu mereka merealisasikan investasinya,” jelas Franky.
Triwulan pertama tahun 2016 ini, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai US$ 1,58 miliar terdiri dari 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja. Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia.
Jepang berada di bawah Singapura dan di atas Hong Kong, Tiongkok dan Belanda. Di tahun 2016 BKPM menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun.
Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...