Dua Jenderal Iran Tewas dalam Serangan Israel di Konsulat Iran di Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Serangan udara Israel yang menghancurkan konsulat Iran di Suriah pada hari Senin (1/4) menewaskan dua jenderal Iran dan lima perwira, menurut para pejabat Iran. Serangan tersebut tampaknya menandakan peningkatan penargetan Israel terhadap pejabat militer Iran, yang mendukung kelompok militan yang memerangi Israel di Gaza, dan di sepanjang perbatasannya dengan Lebanon.
Sejak perang di Gaza dimulai hampir enam bulan lalu, bentrokan meningkat antara Israel dan militan Hizbullah dukungan Iran yang berbasis di Lebanon. Hamas, yang menguasai Gaza dan menyerang Israel pada 7 Oktober, juga didukung oleh Iran.
Israel, yang jarang mengakui serangan terhadap sasaran Iran, mengatakan pihaknya tidak berkomentar mengenai serangan terbaru di Suriah, meskipun juru bicara militer menyalahkan Iran atas serangan pesawat tak berawak pada Senin (1/4) pagi terhadap pangkalan angkatan laut di Israel selatan.
Israel semakin tidak sabar dengan baku tembak harian dengan Hizbullah, yang meningkat dalam beberapa hari terakhir, dan memperingatkan kemungkinan perang besar-besaran. Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman juga telah meluncurkan rudal jarak jauh ke arah Israel, termasuk pada hari Senin.
Serangan udara di Suriah menewaskan Jenderal Mohammad Reza Zahedi, yang memimpin Pasukan elite Quds di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016, menurut Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran. Serangan ini juga menewaskan wakil Zahedi, Jenderal Mohammad Hadi Hajriahimi, dan lima perwira lainnya.
Seorang anggota Hizbullah, Hussein Youssef, juga tewas dalam serangan itu, kata seorang pejabat kelompok militan tersebut kepada The Associated Press. Pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama sesuai dengan aturan kelompok. Hizbullah belum mengumumkan kematian tersebut secara terbuka.
Hizbullah menyampaikan belasungkawa kepada Iran atas kematian Zahedi dan menyebut Israel “bodoh ketika percaya bahwa melikuidasi para pemimpinnya dapat menghentikan gelombang perlawanan rakyat.” Mereka menambahkan dalam pernyataannya bahwa pembunuhan itu “tidak akan terjadi tanpa musuh menerima hukuman dan balas dendam.”
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berbasis di Inggris, mengatakan dua warga Suriah juga tewas.
Dua petugas polisi yang menjaga konsulat termasuk di antara mereka yang terluka, dan petugas pertolongan pertama masih mencari mayat di bawah reruntuhan.
Meskipun gedung konsulat Iran diratakan dalam serangan itu, menurut kantor berita Suriah, gedung kedutaan utamanya tetap utuh. Meski begitu, kediaman duta besar Iran berada di dalam gedung konsulat.
Duta Besar Iran, Hossein Akbari, bersumpah akan membalas serangan tersebut “dengan kekuatan dan kekerasan yang sama.”
Hamas dan Jihad Islam – kelompok militan Palestina lainnya yang didukung oleh Iran – menuduh Israel berusaha memperluas konflik di Gaza.
Para ahli mengatakan tidak ada keraguan bahwa Iran akan membalas. Serangan di Suriah merupakan “eskalasi besar,” kata Charles Lister, pakar Suriah di Middle East Institute di Washington, melalui platform media sosial X.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, meminta negara-negara lain untuk mengutuk serangan tersebut.
Israel telah menyerang sejumlah sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun dengan tujuan mengganggu transfer senjata dan kerja sama lainnya dengan Hizbullah yang telah mengirimkan ribuan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Suriah, Bashar Al Assad.
Serangan udara Israel di lingkungan Damaskus pada bulan Desember menewaskan penasihat lama Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran untuk Suriah, Seed Razi Mousavi.
Serangan serupa terhadap sebuah gedung di Damaskus pada bulan Januari menewaskan sedikitnya lima penasihat Iran. Pekan lalu, seorang penasihat Iran tewas dalam serangan udara di provinsi Deir el-Zour di Suriah timur, dekat perbatasan Irak.
Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan serangan pesawat tak berawak pada Senin terhadap pangkalan angkatan laut di Israel selatan “diarahkan oleh Iran” dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Pada Selasa (2/4) pagi, militer Israel mengatakan beberapa jenis senjata yang ditembakkan dari Suriah ke Israel jatuh sebelum mencapai sasaran yang dituju. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...