Dua Maskapai Terpilih Mengangkut Jamaah Haji 2015
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 155 ribu jamaah haji, akan diangkut oleh dua maskapai yang terpilih pada tender yang dilakukan Kementerian Agama. Pertama maskapai plat merah, Garuda Indonesia dan kedua Saudi Arabian Arlines.
Kedua maskapai tersebut, mengikuti tender setelah sebelumnya terundang 10 maskapai yang dipersilakan mengikutinya, untuk melayani angkutan udara bagi jamaah haji.
Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M Alwi mengungkapkan, selamat bertugas pada kedua maskapai tersebut dan diharapkan mampu melayani terbaik bagi seluruh jamaah.
"Selamat dan agar mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Alwi di Jakarta, Selasa (12/5).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo, mengaku bangga kembali terpilih melayani angkutan haji yang sudah dilakukan maskapainya sejak tahun 1956.
"Pada musim haji tahun ini, Garuda akan menerbangkan 83.175 jamaah haji yang tergabung dalam 210 kloter," kata Arif.
Menurut Arif, khusus barang bawaan jamaah, diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara Kementerian Agama dan Garuda, yakni tidak melebihi berat 32 kilogram. Serta mematuhi aturan penerbangan seperti tidak membawa alat tajam, baik keberangkatan maupun kepulangan.
Sedangkan Saudi Arabian Airlines, akan mengangkut sebanyak 73.900 orang atau 47 persen dari total jamaah haji 2015 yang akan diberangkatkan.
Setelah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengangkutan Udara Jamaah Haji 2015, maka kedua maskapai harus segera menyiapkan hal-hal teknis lainnya, terkait operasional penerbangan haji termasuk landing permit dan pengajuan slot time baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.
Sementara itu, pada keberangkatan jamaah haji 2015 yang dimulai pada 21 Agustus mendatang, embarkasi Jakarta kembali melalui Bandara Halim Perdana Kusuma.
Hal itu terkait terminal haji yang selama ini disiapkan di Bandara Soekarno Hatta, sudah tidak ada akibat renovasi dan akan dijadikan sebagai Terminal 4.
"Nantinya, untuk kelompok terbang (kloter) dari Jakarta dan Jawa Barat, melalui Bandara Halim," kata Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Alwi di Jakarta, Selasa (12/5).
Untuk fase pertama keberangkatan, maka menurut Alwi, seluruh jamaah haji akan terbang langsung ke Madinah. Sedangkan kepulangan atau fase kedua, maka akan diterbangkan dari Jeddah menuju Indonesia.
"Harapan kami dengan adanya perubahan fase, pemberangkatan sudah diatur untuk langsung ke Madinah dan pulang melalui Jeddah, maka akan memperlancar dan mengurangi delay. On time performance (OTP) tentunya bisa dicapai dan diharapkan bisa sesuai yang diharapkan," kata Alwi.
M Alwi mengemukakan, pihaknya selalu dilibatkan dalam penerbangan haji, untuk memilah pada sisi aspek kelayakan pesawatnya.
"Kami memeriksa dan menentukan laik atau tidaknya dari sisi teknis operasional, banyaknya daya angkut, dan dari sisi bandara, diperiksa yang cocok untuk jenis pesawatnya," kata Alwi di Jakarta, Selasa (13/5).
Selain itu, pihaknya, lanjut Alwi juga memeriksa kesiapan bandara-bandara yang akan digunakan sebagai embarkasi jamaah haji, menurut rencana akan melalui 12 bandara.
Embarkasi tersebut diantaranya Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok. Ditambah lagi, Surabaya, Batam, dan Palembang.
"Pelaksanaan angkutan haji ini, diharapkan memeroleh kelancaran dan ketertiban," kata Alwi.
Menurut Alwi, tahun lalu, masih saja ada keterlambatan atau delay, akibat jumlah penerbangan yang sangat banyak dan tiba bersamaan, sehingga terjadi antrian saat akan mendarat. (dephub.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...