Dua Orang Kritis Akibat Kerusuhan di Rutan Salemba
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kapolsek Cempaka Putih, Fitriani Mega, menyatakan, kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kamis (19/9) petang diduga karena masalah utang-piutang.
"Kerusuhan antarnapi diduga karena utang-piutang. Namun, karena salah satu kelompok lebih emosional, akhirnya terjadi kerusuhan. "Korban luka tusuk, bacok. Dua orang kritis di bawa ke Rumah Sakit Kramat Jati. Empat lainnya di klinik yang ada di Rutan," ujar Fitriani di Rutan Salemba, Kamis petang, (19/9).
Fitriani menjelaskan, untuk menghindari insiden terulang, aparat kepolisian tengah berjaga-jaga di tempat kejadian perkara, persisnya di parkiran hingga depan pintu masuk menuju Rutan.
"Sebanyak 180 aparat telah gabungan berjaga-jaga. Yang diterjunkan dari Brimob Polda, Reskrim Polda, dan gabungan Reskrim Polres dan Polsek," terang Fitriani.
Fitriani mengaku, petugas kepolisian belum mengetahui pelaku penusukan tersebut dan belum ditemukan barang bukti terkait kasus ini. "Ini masih tahap penyelidikan. Nanti kalau hasilnya sudah diketahui, nanti kita kabari, ya," tandas Fitriani.
Karutan Tertutup
Terkait bentrok antarnapi di Rutan Salemba, hingga saat ini Kepala Rutan Salemba (Karutan) Syamsul Hidayat masih tertutup kepada pers.
Bahkan, Fitria Mega, juga kesulitan menemuinya. "Kepala Rutan sangat tertutup, kami mendapatkan informasi yang sangat minim," ujar Fitriani kepada para wartawan di ruang tunggu Rutan Salemba, Jumat (20/9) pagi.
Fitria juga mengaku tak diperkenankan masuk ke dalam Rutan yang dibangun pada 1918 itu. "Kami punya teritorial sendiri-sendiri. Jadi tidak bisa main sendiri-sendiri," kata Fitria.
Editor : Bayu Probo
Jaga Imun Tubuh Atasi Tuberkulosis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Paru RSPI Bintaro, Dr dr Raden Rara Diah Handayani, Sp.P...