Dua Penjaga Perdamaian PBB di Sudan Selatan Terbunuh Akibat Serangan Etnis
PBB, SATUHARAPAN.COM - Paling tidak dua penjaga perdamaian PBB dari India terbunuh dalam serangan terhadap sebuah markas PBB di Sudan Selatan, kata seorang juru bicara PBB. Sebelumnya pada awal serangan, tiga utusan PBB asal India dilaporkan terbunuh.
Para penyerang menerobos masuk ke sebuah markas PBB tempat warga sipil mengungsi di negara bagian Jonglei Sudan Selatan pada Kamis dan mengkhawatirkan adanya korban tewas, kata seorang juru bicara PBB.
Pemuda-pemuda etnis Lou Nuer memasuki markas di Akobo, ungkap wakil juru bicara PBB Farhan Haq. “Pertempuran telah terjadi,” katanya kepada para wartawan. “Kami khawatir kemungkinan adanya korban tewas namun tidak dapat mengonfirmasi tentang siapa dan berapa jumlahnya.”
Serangan itu merupakan yang terbaru saat pertempuran menyebar ke seluruh Sudan Selatan antara pengikut Presiden Salva Kiir, etnis Dinka dan mantan wakil presiden Riek Machar, dari etnis Nuer.
Haq mengungkapkan ada juga laporan yang belum dikonfirmasi mengenai sejumlah mahasiswa yang dibunuh oleh pasukan keamanan di Juba University di ibu kota pada Rabu.
Ratusan mahasiswa tetap bertahan di kampus mereka dan meminta perlindungan PBB, kata juru bicara itu.
Sekitar 2000 hingga 5000 warga sipil berkumpul di kompleks Kator, di Juba, dan meminta bantuan dari penjaga perdamaian UN Mission in South Sudan (UNMISS), tutur Haq.
Sejumlah ratusan orang dilaporkan tewas dalam bentrokan pekan ini antara faksi-faksi tentara, Salva Kiir dan Riek Machar yang pecah pada Minggu. (AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...