DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
18:22 WIB | Jumat, 20 Desember 2013
Korea Selatan Desak Korea Utara Hentikan Ancaman
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan meminta Korea Utara menghentikan ancaman provokatif dan mengusahakan kerjasama untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara Korea.
"Korea Utara harus mengambil sikap untuk menyelesaikan masalah antar-Korea dalam langkah demi langkah melalui dialog," kata Menteri Unifikasi Ryoo Kihl - jae dalam forum di Majelis Nasional pada Jumat (20/12).
Desakakan Korea Selatan ini setelah sehari sebelumnya Korea Utara mengancam akan menyerang Korea Selatan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu karena menanggapi demonstrasi anti - Pyongyang yang membakar patung dinasti Kim pada peringatan dua tahun kematian pemimpin Kim Jong - il awal pekan ini,
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan pada Kamis menerima faks dari Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara melalui hotline militer, di mana Pyongyang mengancam akan menyerang Korea Selatan "tanpa pemberitahuan apapun."
Retorika bermusuhan kembali muncul setelah beberapa kelompok konservatif pada Selasa mengadakan aksi unjuk rasa di Seoul untuk memprotes rezim Kim Jong -un atas eksekusi Jang Song Thaek paman pemimpin Kim Jong Un.
Militer Korea Utara mengutuk aksi unjuk rasa yang dianggap menghina "martabat tertinggi" negara itu dan bersumpah untuk membalas aksi Korea Selatan itu.
Kementerian pertahanan Korea Selatan merespon dengan cepat melalui jalur militer, berjanji akan "tegas bereaksi" terhadap provokasi apapun, menurut juru bicara kementerian Kim Min - seok.
"Kami memonitor pergerakan militer Korea Utara, mempersiapkan reaksi terhadap provokasi apapun dengan tegas," kata kantor berita Yonhap mengutip Kim mengatakan.
Kim menambahkan bahwa tidak ada indikasi aktifitas yang tidak biasa dari militer Korut sejauh analisa mereka selama latihan militer rutin musim dingin sejak awal Desember.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Kwan - jin, Selasa mengatakan, Korea Utara diperkirakan akan terus memprovokasi Korea Selatan hingga pada awal 2014, karena gangguan internal di Korea Utara dapat meningkat setelah eksekusi Jang Song - Thaek.
Menteri mengatakan berbagai jenis provokasi mungkin terjadi karena persaingan yang berlebihan dalam militer Korea Utara untuk menunjukkan kesetiaan kepada Kim Jong Un. Bahkan Kim Kwan - jin meramalkan sangat mungkin bagi Korea Utara terus memprovokasi antara akhir Januari dan awal Maret tahun depan.
Para pejabat Pentagon juga menunjukkan kekhawatiran ketidakpastian motif Pyongyang. Jenderal Martin Dempsey, militer AS Kepala Staf Gabungan, pada hari Kamis mengatakan jenis- tindakan internal bisa menjadi awal dari beberapa jenis provokasi di masa depan. (Xinhuanet.com)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...