Dua Perusahaan Saudi Langgar Kontrak Katering
MEKKAH, SATUHARAPAN.COM – Dua perusahaan katering Arab Saudi kena sanksi pengurangan pesanan makanan sebanyak 10 persen setelah melanggar kontrak yang disepakati dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M.
"Dari hasil pengawasan dan penilaian ada dua perusahan katering yang telah melakukan pelanggaran," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis, di Mekkah, Arab Saudi, hari Senin (5/10).
Ia mengatakan pelangggaran yang dilakukan oleh dua perusahaan katering yaitu Nammur dan Syak Turky tersebut antara lain berupa berat nasi dan lauk pauk yang tidak sesuai kontrak, serta waktu distribusi katering yang melampaui tengat pukul 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Ada beberapa makanan yang gramasinya tidak sesuai yang kami tetapkan. Misalnya nasi harusnya 200 gram, lauknya 180 gram, sayurnya 80 gram, nah ini gramasinya kurang," kata Sri.
Untuk mengatasi pengurangan pesanan katering dari dua perusahaan pelanggar kontrak tersebut, pihaknya telah mengalihkan order ke perusahaan katering lain yang memiliki kapasitas untuk menampung tambahan pesanan tersebut.
"Setelah kami melakukan pengurangan kapasitas (pesanan), dia menjadi lebih baik layanannya. Mungkin juga karena kemampuan dapurnya (perusahaan katering pelanggar kontrak) terbatas," kata dia.
Selain itu, kata dia, penambahan pesanan kepada perusahaan lain merupakan bentuk penghargaan terhadap perusahaan katering yang telah memberi pelayanan yang baik pada jemaah.
"Selain soal itu (pelanggaran kontrak), pelayanan pertama kali konsumsi untuk jemaah haji di Mekkah, Alhamdulillah berjalan lancar dan sesuai harapan kami," katanya.
Jemaah pun, menurut Sri, mengapresiasi pemberian makan siang tersebut, sehingga mereka bisa fokus ibadah terutama pada siang hari. "Musim haji mendatang, kami akan coba mempertimbangkan untuk memberi tambahan makanan di Mekkah," katanya.
Saat ini jemaah haji selama berada di Mekkah mendapat 15 kali layanan makan siang.
Optimalisasi
Lebih jauh Sri mengatakan pihaknya akan melakukan optimalisasi layanan katering terkait dengan adanya jemaah di sejumlah kelompok terbang (kloter) yang jatah makan siangnya kurang dari 15 kali.
"Untuk jemaah di sejumlah kloter yang jatah makan siangnya di Mekkah kurang dari 15 kali akan kami optimalisasi, sehingga dalam sehari mendapat dua kali layanan katering, satu dengan menu bercita rasa Indonesia dan satu lagi bercita rasa Arab Saudi," kata dia.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...