Baca Berteologi Abad XXI Agar Tak Ditipu Ajaran Menyimpang
SATUHARAPAN.COM – Buku Berteologi Abad XXI menyajikan pokok-pokok penting dalam kehidupan Kristen yang sehat. Makin penting di tengah berbagai tafsir yang menyimpang.
Baru-baru ini kita diramaikan oleh munculnya empat kali gerhana bulan bersama dengan orbit planet Mars yang sangat dekat dengan bumi. Akibatnya bulan tampak kemerahan sehingga banyak yang menyebutnya sebagai Bulan Darah. Lalu menghubung-hubungkan dengan ayat dalam Kisah Para Rasul 2:20 yang menyinggung tentang eskatologi.
Sebelum itu, ada peristiwa suara asing dari langit. Orang menganggapnya itu sebagai suara Sangkakala Akhir Zaman. Tahun lalu malah ada film yang menggambarkan pengangkatan yang malah membingungkan. Bagaimana mengenali suatu ajaran itu sehat atau sesat? Literatur Perkantas menjawabnya dengan menerbitkan buku Berteologi Abad XXI.
Buku ini terdiri dari 10 bagian. Terdiri dari Wahyu, Firman Allah, dan Dogma; Allah; Penciptaan dan Pemeliharaan Allah; Manusia dan Dosa; Kristus; Oknum dan Pekerjaan Roh Kudus; Keselamatan; Perjanjian dan Alat-alat Anugerah; Gereja; Penggenapan Zaman.
Misalnya, tentang Penggenapan Zaman. Bab ini khusus membahas tentang eskatologi—pengajaran tentang akhir zaman. Di dalamnya dijelaskan tentang kedatangan yang kedua Yesus Kristus. Status Antara—setelah Kebangkitan Yesus Kristus dan akhir zaman. Dalam bab ini juga dibahas tentang Penghakiman Terakhir.
Yang menarik, disinggung juga status negara Israel modern dan hubungannya dengan Bangsa Israel era Alkitab. Ini terkait dengan topik Penggenapan Zaman. Salah satunya adalah pernyataan,
“Apakah dalam Kitab Suci terdapat banyak nubuat yang belum digenapi? Tentu ada, yaitu mengenai bumi yang baru. Tetapi, banyak yang sudah digenapi atau sebagian digenapi. Hanya, banyak penafsir Alkitab menunjukkan nubuat-nubuat yang menurut mereka akan dipenuhi atau sedang dipenuhi dalam masa kita. Dan, begitulah sepanjang sejarah gereja, pembaca Alkitab sering menerapkan nubuat-nubuat Alkitab secara langsung pada zaman dan masa mereka sendiri. Dengan demikian terjadi banyak kekeliruan.”
Salah satu contoh yang terkenal: banyak nubuat telah digenapi dalam sejarah bangsa Israel ketika mereka pulang dari pembuangan Babel. Namun, nubuat-nubuat itu sering diterapkan pada pemulangan orang Israel ke tanah Palestina sesudah Perang Dunia II. Penerapan itu tidak benar. Memang kemerdekaan Israel pada 1948 itu secara politik memang merupakan fakta penting, tetapi tidak bersifat agamawi.”
Yang menarik, walaupun para penulis bukan orang Indonesia, Berteologi Abad XXI ini sangat khas Indonesia. Karena para penulis selain sudah lama tinggal di Indonesia, mereka juga banyak menggumuli perjalanan pemikiran teologi Indonesia. Terutama terkait dengan kehidupan orang Kristen Indonesia dalam masyarakat majemuk. Juga dengan dinamika mereka.
Ini adalah pembahasan ringkas pokok-pokok utama ajaran Kristen yang sesuai dengan tradisi Reformasi Gereja. Hanya, garis-garis besar ajaran Kitab Suci diberi perhatian secara etis dan eksplikatif.
Diharapkan Berteologi Abad XXI dapat mendorong pemahaman pembaca akan kekayaan firman Allah makin dalam. Dan, belajar mengenal Dia dengan lebih baik lagi.
Judul: Berteologi Abad XXI
Sub-judul: Menjadi Kristen Indonesia di Tengah Masyarakat Majemuk
Tebal: 916 halaman
Penulis: Jan A. Boersema, Jakob P. D. Groen, Dick Mak, Rufus Th. Pos, Gerrit Riemer, dan Henk Venema adalah para pelayan yang tergabung dalam LITINDO (LIteratur Teologi dalam bahasa INDOnesia)—lembaga yang menulis, menerjemahkan, menerbitkan dan memasarkan buku-buku teologi reformed (alkitabiah) dalam bahasa Indonesia. LITINDO—yang lahir dari kerja sama Gereja-Gereja Reformasi di Indonesia (GGRI) dengan Gereformeerde Kerken (vrijgemaakt) di Belanda (GKV) dan dijalankan oleh Kedeputatan Zending klasis Groningen dari GKV, yang terdiri atas 11 jemaat dengan jumlah total keanggotaan sidi sekitar 4.200 jiwa—rindu membangun pustaka–dasar buku-buku teologi reformed (alkitabiah) dalam bahasa Indonesia yang bermanfaat baik bagi para teolog, penatua, maupun kaum muda gereja-gereja di Indonesia.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...