Dua Wartawan Kurdi Diculik NIIS di Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Militan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) menculik dua wartawan yang bekerja untuk saluran TV Kurdi Irak, Rudaw yang berbasis di timur laut Suriah. Jaringan televisi itu mengumumkan hari Rabu (17/12).
Rudaw mengatakan bahwa wartawannya, Farhad Hamo dan Massoud Aqil diculik pada hari Senin (15/12) dalam perjalanan antara kota Qamishli dan perbatasan Irak.
"Rudaw Media Network menuntut pembebasan kedua wartawan itu dan mendesak suku-suku lokal untuk memainkan peran mereka dalam mengamankan pembebasan mereka," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan online.
Dikatakan bahwa keduanya adalah wartawan lepas (freelancer) yang bertugas untuk Rudaw.
Reporters Without Borders (RSF), organisasi kebebasan pers yang berbasis di Paris juga menuntut pembebasan mereka segera.
Dalam laporan tahunan yang dirilis pada hari Selasa, RSF mengatakan bahwa 27 wartawan diculik di Suriah pada tahun 2014. Sebagian besar dilakukan oleh militan NIIS.
Selain itu, disebutkan bahwa Suriah adalah negara paling mematikan di dunia untuk awak media. Wilayah yang dikuasai oleh jihadis NIIS adalah salah satu dari lima daerah yang paling berbahaya di dunia bagi wartawan. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...