Dubes Afghanistan di Roma Diserang Sesama Diplomat
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Polisi dipanggil ke kedutaan besar Afghanistan di Roma, Italia, pekan ini setelah seorang diplomat Afghanistan yang dipecat yang mengaku memiliki hubungan dengan Taliban menyerang duta besar itu, kata misi tersebut.
Banyak kedutaan Afghanistan berada dalam kekacauan diplomatik, di mana ada staf yang masih setia kepada pemerintah yang didukung Barat digulingkan oleh Taliban Agustus lalu.
Namun, Taliban belum menunjuk perwakilan baru untuk sebagian besar misi di luar negeri, dan pemerintah mereka tidak diakui oleh negara mana pun.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di media sosial hari Selasa (4/1), kedutaan besar Afghanistan di Roma mengatakan seorang diplomat, yang ditunjuk oleh mantan pemerintah Afghanistan, tetapi baru-baru ini diberhentikan, kembali ke misi sebelumnya hari itu, mengklaim dia telah ditunjuk sebagai duta besar oleh Taliban.
“Kemudian dia menyerang duta besar di hadapan seorang pegawai kedutaan, tetapi duta besar membela diri dan memanggil polisi Italia,” kata bunyi pernyataan yang ditulis dalam bahasa Dari.
Dia menyebut diplomat yang dipecat itu sebagai Mohammad Fahim Kashaf, mengatakan dia kehilangan pekerjaannya, karena “kurangnya komitmen terhadap nilai-nilai nasional dan nilai-nilai Republik Islam Afghanistan.”
Polisi mengawal Kashaf, yang bersama anaknya, keluar dari lingkungan kedutaan, sementara duta besar tidak terluka, katanya.
Republik Islam Afghanistan adalah nama negara yang oleh Taliban disebut sebagai Imarah Islam Afghanistan.
Sebuah sumber diplomatik Afghanistan mengatakan kepada AFP bahwa Kashaf telah "beralih loyalitas" ke Taliban, dan telah "dipukuli" oleh mantan rekan-rekannya.
Kedutaan Afghanistan di Roma tidak membalas panggilan telepon dan email untuk meminta komentar.
Polisi di Roma mengatakan kepada AFP bahwa "kesalah-pahaman" telah terjadi di kedutaan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kementerian luar negeri Taliban di Kabul membantah Kashaf ditunjuk sebagai duta besar, tetapi juga mengatakan dia tidak diberhentikan.
Dikatakan bahwa catatan menunjukkan Kashaf diangkat sebagai sekretaris pertama di kedutaan pada Desember 2020, dengan kontrak yang berlaku hingga Desember tahun depan.
"Catatan kami menunjukkan bahwa dia terus menjadi diplomat dan kontraknya belum dihentikan," kata juru bicara kementerian luar negeri Taliban, Abdul Qahar Balkhi, dalam sebuah pernyataan.
“Tetapi kementerian juga belum menunjuknya sebagai duta besar kedutaan Afghanistan di Roma. Kontrak Kashaf sah dan pemutusannya tidak sah.”
Ada juga kebuntuan diplomatik di PBB, dengan perwakilan dari rezim sebelumnya dan saat ini sama-sama mengklaim kursi di Afghanistan. Akhir tahun lalu Dewan Keamanan PBB menunda pengambilan keputusan mengenai masalah tersebut tanpa batas waktu.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...