Dubes Australia Balik Indonesia, Kemlu: Memang Seharusnya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Indonesia melalui juru bicara Kementerian luar negeri mengatakan sudah seharusnya seorang dubes yang ditugaskan di suatu negara berada di negara tempat penugasannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (11/6) menanggapi kembalinya Dubes Australia Paul Grigson ke Indonesia, setelah sebelumnya dipanggil pulang oleh Pemerintah Australia sebagai bentuk protes atas hukuman mati yang dijatuhkan kepada dua warga Australia terpidana kasus narkoba.
“Memang suatu tugas bagi Dubes yang diakreditasikan di suatu negara untuk berada di tempat tugasnya. Mengeratkan hubungan kedua negara, itu yang kami harapkan dari Dubes Australia yang telah kembali untuk menjalankan tugasnya,” ujar Arrmanatha Nasir.
Ia menekankan agar Dubes Australia dapat menjalankan tugasnya untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.
“Kami berharap Dubes Australia dapat menjalankan tugasnya untuk mengeratkan hubungan antara Indonesia dengan negaranya,” kata Arrmanatha Nasir.
Paul Grigson ditarik oleh Pemerintah Australia sebagai bentuk protes atas eksekusi terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran pada 29 April lalu. Ia ditarik pulang ke Canberra pada Minggu (3/5) malam.
Pihak Kementerian Luar Negeri Australia pada Selasa (9/6) membenarkan bahwa Dubes Paul Grigson kembali ke Jakarta untuk menjalankan tugasnya seperti biasa.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott saat itu mengumumkan penarikan Dubes Grigson sebagai bentuk protes resmi Australia terhadap Indonesia. Selain itu, kunjungan setingkat menteri juga untuk sementara ditiadakan.
“Ini merupakan momen gelap dalam hubungan kedua negara,” ujar PM Abbott saat itu.
Dubes Grigson diperkirakan kembali ke Jakarta pada hari Senin lalu. Sejak kembali ke Indonesia, Dubes Grigson sudah aktif kembali di media sosial Twitter dengan akun @DubesAustralia.
Dubes Grigson ditunjuk menduduki posisi penting itu menggantikan Dubes sebelumnya Greg Moriarty, yang kini menduduki posisi baru sebagai Koordinator Pemberantasan Terorisme di Australia.
Posisi Dubes Australia di Jakarta dipandang sangat vital mengingat hubungan kedua negara penuh dinamika dan banyak diwarnai pasang surut. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...