Dubes RI untuk NZ Bantah Papua Ingin Referendum
WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru (New Zealand) membantah klaim yang mengatakan penduduk asli Papua menginginkan referendum untuk menentukan nasib sendiri.
Ia menegaskan, penduduk Papua dengan senang hati berpartisipasi dalam pemilu di Indonesia dan keinginan untuk merdeka hanya datang dari orang Papua yang berada di luar negeri.
Pernyataan tersebut diberitakan oleh radionz.co.nz hari ini (06/06).
Meskipun radionz.co.nz menengarai ada dukungan akar rumput yang kuat di negara-negara Kepulauan Pasifik kepada nasib rakyat Papua, Tantowi mengatakan bahwa penduduk asli Papua tidak menginginkan kemerdekaan.
Dorongan untuk referendum penentuan nasib sendiri, kata Tantowi, datang dari elemen yang berbasis luar negeri yang tidak mewakili penduduk Papua.
Ia menambahkan, pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat, dan kabupaten-kabupatennya, dipimpin oleh etnis Papua.
Penduduk Papua juga dengan senang hati mengikuti pemilu.
"Jika Anda berbicara tentang referendum, Anda bertanya tentang diri Anda sendiri, jika berasal dari rakyat, mungkin itu bisa diterima oleh pemerintah," kata dia.
"Tapi di sini keinginan referendum tidak berasal dari orang Papua, mereka orang Papua yang tinggal di luar negeri dan mereka bukan orang Indonesia lagi," lanjut Tantowi.
Tantowi Yahya mengatakan dalam pilpresn terakhir rakyat Papua sangat mendukung pemerintah Joko Widodo.
Dia memuji Presiden Jokowi yang membuat kemajuan signifikan dalam pembangunan ekonomi di Papua sejak tahun 2014, terutama dalam hal infrastruktur.
Di bagian lain penjelasannya, Tantowi Yahya mengatakan dengan populasi Melanesia yang signifikan, RI menganggap dirinya bagian dari wilayah Pasifik.
Dia mengatakan bahwa seperti Australia dan Selandia Baru, Indonesia tertarik untuk membantu kemakmuran, demokrasi dan pembangunan manusia di Pasifik.
Negara-negara di kepulauan Pasifik, kata Tantowi, dapat mengharapkan bantuan yang terus berlanjut dari Indonesia terkait isu-isu besar yang dihadapi mereka.
"Perubahan iklim telah menjadi masalah besar. Kami berusaha untuk membantu, akan ada beberapa kerjasama dengan Indonesia di negara-negara tersebut mengenai masalah tersebut, dan juga pengembangan kapasitas," katanya.
Dubes RI tersebut juga menekankan kesamaan antara Indonesia dan negara-negara di seluruh wilayah Kepulauan Pasifik.
"Kami memakan makanan yang kurang lebih sama dengan orang-orang di Samoa, di Vanuatu, di Kepulauan Solomon, kami meminum minuman yang kurang lebih sama, dan kami memiliki budaya yang kurang lebih sama, sehingga menunjukkan persaudaraan."
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...