Dubes Turki Temui Ketua MPR
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, menilai Turki bagi Indonesia amat penting karena merupakan perpaduan negara Asia dan Eropa.
Tak hanya itu, Turki disebutnya seperti Indonesia, yakni di mana mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Jadi kita berharap agar Turki tak boleh menjadi negara gagal. Bila sukses akan menjadi contoh bagi Indonesia," kata Zulkifli saat menemui Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akcam, di ruang kerjanya, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (11/3).
Dikatakan kepada Akcam, bahwa dirinya pernah pergi ke Turki dan bertemu dengan Perdana Menteri Turki. Saat di sana ia berkeliling negara itu dan kagum pada masa lalu dan masa sekarang. Disebutkan Aya Sofia—tempat yang dulu gereja kemudian menjadi masjid—simbol-simbol yang ada seperti Bunda Maria tetap dijaga. Hal demikian disebut sebagai rasa toleransi.
Bagi Zulkifli hubungan Indonesia-Turki telah terjalin dengan baik. Disebutkan di kota-kota besar di Indonesia, banyak sekolah-sekolah yang dikelola oleh orang Turki atau orang Indonesia yang pernah sekolah di Turki.
Dalam kesempatan itu, Akcam mengatakan kekagumannya pada Indonesia yang bersama-sama dengan negaranya menjadi anggota G-20.
Azerbaijan Ingin Meningkatkan Kerja Sama dengan Indonesia
Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Karayev, mengakui bahwa Indonesia adalah contoh negara yang jumlahnya penduduk Muslimnya terbesar di dunia namun di sisi lain bisa menjalankan sistem demokrasi.
Hal itu dikatakan Karayev saat mengadakan pertemuan dengan Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Senin (3/11) di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.
Azerbaijan memiliki pedoman berbangsa dan bernegara seperti Indonesia yakni memiliki nilai kemanusian dan toleransi.
"Di Azerbaijan banyak lahir ilmuwan dan tokoh agama yang terkenal," kata dia.
Kepada Zulkifli, Karayev mengatakan negaranya memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat dan positif. Tak hanya itu kabar gembira yang disampaikan. Negara yang berbatasan dengan Iran itu juga disebut kaya dengan bahan-bahan tambang, pertanian, dan minyak.
Indonesia bagi Azerbaijan dianggap sebagai partner yang baik dalam kerja sama. Buktinya, disebutkan beberapa pejabat lembaga negara dan para menteri telah mengadakan kunjungan ke negeri itu.
Dia mengharap hubungan Indonesia-Azerbaijan ditingkatkan, apalagi saat ini ditemukan sumber-sumber minyak.
Zulkifli berterima kasih atas kunjungan Karayev. Keinginan negeri itu untuk meningkatkan kerja sama kedua negara disambut dengan baik. Ketika Karayev mengungkapkan negaranya ada masalah dengan negara tetangganya, Armenia; dan Indonesia diharap bisa berperan dalam masalah itu. Menanggapi hal yang demikian, Zulkifli menyatakan siap membantu Azerbaijan menyelesaikan masalah itu dengan cara yang baik. (mpr.go.id)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...