Dukung Industri Kreatif, Mendag: Tidak akan Saya Atur!
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perdagangan RI, Thomas Trikasih Lembong menyatakan pihaknya tidak akan memberi aturan kepada pelaku industri kreatif untuk bereksperimen mengembangkan unit usahanya.
“Buat saya kreatif dan regulasi itu aneh dalam satu kalimat. Justru buat saya kreatifitas itu bisa bertumbuh dalam suatu kebebasan jadi tidak gampang untuk kita meregulasi sedemikian rupa untuk menciptakan atau membangkitkan kreatifitas,” kata Lembong usai melakukan kunjungan kerja di Pasar Santa Kebayoran Baru Jakarta Selatan hari Jumat (16/10).
“Katakanlah kalau kita ngatur-ngatur, itu kreatifitas sulit berkembang. Oh ini nggak boleh itu nggak boleh. Dalam suasana seperti itu kreatifitas akan sulit berkembang, apalagi anak muda harus diberi kebebasan untuk eksperimen untuk mencoba-coba.”
Menurutnya, peran pemerintah dalam hal ini adalah memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pelaku industri kreatif dan membantu asistensi dalam arti menyediakan sarana yang baik seperti menyediakan fasilitas kebersihan, keamanan dan ketertiban.
Sementara itu, pengusaha yang pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) pada tahun 1982 Cri Puspa Dewi Motik mengeluhkan harga sewa yang mahal seperti yang terjadi di Pasar Santa. Menurutnya, pemerintah juga harus mengambil peran untuk memberikan harga sewa yang sewajarnya.
“Pasar Santa ini kan beberapa tahun terakhir ini booming sekali. Dulu ini hanya pasar saja. Tapi setelah anak-anak muda mengubahnya jadi tempat nongkrong, tiba-tiba peminatnya banyak. Banyak yang mau mendanai anak-anak muda disini untuk membuka usaha tapi tiba-tiba harga sewanya naik empat kali lipat,” kata dia yang juga turut mendampingi Lembong dalam acara Kunjungan Kerja tersebut.
Namun, menanggapi keluhan mantan None Jakarta tahun 1968 ini, Lembong tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...