Dukungan Kristen ke Israel Makin Kuat
Orang Yahudi adalah perwujudan dan representasi Allah di bumi ini, apakah mereka sendiri suka atau tidak.
SAN ANTONIO, SATUHARAPAN.COM – Organisasi sayap kanan, Christian United for Israel (CUFI), kelompok pendukung Israel terbesar di Amerika Serikat anggotanya mencapai dua juta orang.
Walaupun tren anti-Semitisme di Eropa dan anti-Zionisme di kampus-kampus AS naik, bagaimana tren dukungan Kristen Amerika untuk Israel? Lebih kuat dari sebelumnya, kata pendiri organisasi pro-Israel terbesar di negara itu.
“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa orang-orang Kristen Evangelikal Amerika mendukung Israel sekarang dalam suasana hati yang lebih agresif daripada kapan pun,” Pendeta John Hagee, ketua Organisasi beranggota 1,8 juta CUFI, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan JNS.org.
Penilaian Hagee terhadap Zionisme Kristen datang satu hari setelah 5.000 orang menghadiri acara tahunan ke-33 “A Night to Honor Israel” di Gereja Cornerstone di San Antonio, Texas. Tujuan CUFI adalah untuk memfasilitasi program yang sama di setiap kota besar di Amerika Serikat.
“Kami ingin mengirim pesan kepada dunia dan kepada orang-orang Yahudi bahwa orang Kristen mendukung negara Israel dan orang-orang Yahudi di negara mereka dan di luar negeri,” kata Hagee. “Ini bukan sekadar omongan. Ini aksi.”
Pada acara hari Minggu (4/1) di San Antonio, aksinya meliputi sumbangan lebih dari US$ 2,8 juta (Rp 35,6 miliar) untuk Israel dan Yahudi dari John Hagee Ministries. Sumbangan tersebut ditujukan antara lain pada Afikim Family Enrichment Association, American Jewish Joint Distribution Committee, Avukat Or, Bikur V’Ezras Cholim, Forum for Christian Enlistment, Friends of the Israel Defence Forces, Heart of Benjamin, International Council of Young Israel, Israel Help and Education Center at Kiryat Gat, Jewish Agency for Israel, Just One Life, Kefar Tsevi Sitrin, Koby Mandell Foundation, Magen David Adom, Meir Panim, Nahal Haredi, Nefesh B’Nefesh, Netanya Academic College, Ohr Torah Stone, Or L’Doron, Save a Child’s Heart, Shurat Hadin, Western Galilee Hospital, Women’s International Zionist Organization, World ORT, and Yad Vashem.
Rumah Sakit Galilea Barat (Western Galilee Hospital) adalah rumah sakit Yahudi yang dijalankan oleh Arab Kristen yang merawat pengungsi Suriah meliputi “semua kebutuhan dasar dalam satu layanan,” kata Hagee, yang berusaha mengatasi kesalahpahaman publik terhadap Hagee Ministries yang dituduh berfokus pada politik daripada filantropi kemanusiaan.
“Ada orang-orang yang memiliki agenda politik pribadi. Dan, mereka berusaha melakukan dan mengatakan apa saja yang mereka bisa untuk mengejek apa yang kita lakukan. Dan, dengan itu mereka dapat membuktikan prasangka mereka bahwa mereka ada di posisi yang benar,” katanya. “Tapi tidak ada yang dapat melihat jutaan dolar yang telah kami berikan kepada Israel dan menyangkalnya sebagai bantuan kemanusiaan ... Anda melihat bahwa daftar donor [dari acara hari Minggu] dan sulit untuk mengatakan, ‘Itu bukan acara kemanusiaan.’”
Walaupun Hagee Ministries berfokus pada iman dan filantropi, misi CUFI berbeda: pendidikan dan advokasi. Peserta Washington Summit mengunjungi Senat AS dan anggota DPR untuk mendesak dukungan terhadap Israel. Hagee mengungkapkan bahwa usaha-usaha lobi adalah contoh advokasi Kristen pro-Israel yang memberikan nilai tambah bagi usaha-usaha komunitas Yahudi. Karena anggota Kongres “tidak terbiasa didatangi orang non-Kristen di kantor mereka.”
“Setiap kali orang-orang dari distrik Anda datang ke kantor dan berkata, ‘Kami di sini untuk mengekspresikan dukungan kami untuk Israel dan kami akan mengawasi apa yang Kongres lakukan dengan sehubungan dengan itu, karena ini adalah perhatian besar bagi kami.’ Dan, saat jumlah orang yang bilang itu cukup besar. Itu akan menjadi perhatian besar bagi setiap orang yang ingin terpilih dalam pemilu,” kata Hagee.
Ini termasuk yang jadi perhatian pro-Israel saat ini. Mengatasi ancaman nuklir Iran adalah pemikiran garis depan komunitas Kristen evangelis itu.
“Kami semua gelisah, sebelum 24 November, menunggu keputusan [dalam negosiasi antara Iran dan negara-negara anggota P5 + 1] untuk turun pada upaya penghentian bom nuklir Iran. Dan, kita semua memiliki keprihatinan yang mendalam bahwa itu akan menjadi keputusan negatif terkait dengan kepentingan Israel,” kata Hagee. “[Kami khawatir] Amerika akan sekali lagi menjadi sangat damai ke Iran, dan membiarkan mereka maju dengan rencana nuklir gila mereka.”
Duta Besar Israel untuk AS Ron Dermer menggaungkan sentimen Hagee di Iran selama sambutannya pada acara Minggu malam di San Antonio.
“Saudara-saudara sekalian, saya tidak tahu apakah akan ada kesepakatan dengan Iran bulan depan, tapi Israel sangat prihatin,” kata Dermer. “Kami khawatir karena tahun lalu, beberapa berharap bahwa sanksi keras rezim Iran akan dihapus jika program senjata nuklir Iran dibongkar. Saat ini, masyarakat internasional siap untuk membuat kesepakatan yang akan menunda dan akhirnya menghapus sanksi. Tapi tidak ada yang berbicara tentang pembongkaran program senjata nuklir Iran lagi.”
Terkait munculnya kelompok teroris yang mengaku bernama Negara Islam (NIIS/ISIS)—“yang ancamannya menurutnya setara” pada pengembangan senjata nuklir Iran—Dermer mencatat penganiayaan yang sedang berlangsung dari komunitas Kristen kuno dan kelompok minoritas lainnya di Timur Tengah.
“Orang Kurdi dan Yazidi diburu dan dijual sebagai budak di abad ke-21,” katanya. “Militan Sunni dan Syiah membantai satu sama lain. Itu bahkan karena gara-gara mereka saling tidak mengakui tafsir di antara mereka.”
Hagee mengatakan pada JNS.org bahwa orang Kristen Zionis melihat ancaman Negara Islam dalam konteks penganiayaan sejarah Yahudi.
“ISIS membunuh orang-orang Kristen dan memenggal kepala anak-anak adalah salah satu bentuk teror paling ekstrem yang telah kita lihat dalam hidup kita. Tapi, seperti kekhawatiran orang-orang Kristen yang mendukung Israel, ini adalah turunan organisasi teroris yang telah terbentuk selama bertahun-tahun yang memiliki perjanjian untuk membunuh setiap orang Yahudi di muka bumi,” katanya, mengutip Hamas dan Hizbullah serta penyandang dana negara mereka, Iran.
Penyiar radio dan penulis populer Dennis Prager membuat kesimpulan yang sama pada Minggu itu, mengatakan pada kerumunan di Gereja Cornerstone bahwa siapa pun yang sedang dianiaya, memahami pertempuran melawan kejahatan adalah tentang “memahami peran orang Yahudi.”
“Cara orang memandang Israel adalah tes atas nilai seluruh sistem mereka,” kata Prager. “Apakah mereka membenci apa yang sudah berhasil, apa yang sehat, apa yang produktif? ... Orang-orang jahat berfokus pada orang-orang Yahudi. Berkali-kali. Pembenci Yahudi adalah kelompok kejahatan dunia. Tidak ada yang mengagumkan di dalam orang yang kebetulan membenci Yahudi. Mereka yang membenci Yahudi mengumumkan diri mereka sendiri, “Halo, aku jahat.” Sebab, orang-orang Yahudi memikul kuk dari Allah dalam sejarah. Bahkan ateis Yahudi, bahkan Yahudi yang benci menjadi Yahudi, bahkan Yahudi yang membenci Israel. Zionis masuk ke kamar gas, anti-Zionis masuk ke kamar gas, Yahudi Ortodoks masuk ke kamar gas, dan Yahudi ateis masuk ke kamar gas. Mereka tidak peduli itu. Semua orang Yahudi. Orang Yahudi adalah perwujudan dan representasi Allah di bumi ini, apakah mereka suka atau tidak.”
Prager menggambarkan ini adalah “perang saudara” dalam kekristenan. Antara kelompok sayap kiri seperti Gereja Presbiterian AS yang Juli lalu setuju memboikot Israel di sidang umum dua tahunan mereka. Serta, elemen sayap kanan yang dengan teologinya berpendapat bahwa orang-orang Yahudi tidak lagi umat pilihan Allah. Tapi CUFI adalah “pusat Kristen,” kata Prager.
“Tidak ada yang salah dengan menjadi sayap kanan, tapi Anda tidak,” katanya. “Dalam kekristenan, Anda benar-benar di tengah. Karena ada sayap kanan yang Anda perjuangkan sebanyak sayap kiri ... Ini adalah saatnya orang-orang Kristen bersatu bukan hanya bagi Israel, tapi untuk integritas. Anda berjuang di dalam dan luar. Dan, Tuhan memberkati Anda untuk melakukannya, karena kami membutuhkan Anda untuk menang. Jika Anda kalah, itu lebih, bagi AS dan sebagian besar dunia.” (jpost.com)
Baca juga:
- Konflik Gaza, Mengapa Ada Orang Kristen Dukung Israel?
- Supermarket Inggris Minta Maaf Telah Kosongkan Rak Halal
- Dewan Gereja Dunia Mengecam Kekerasan di Gaza
- Gereja AS Serukan Boikot Produk Israel
- Konflik di Timur Tengah Bukanlah Konflik Agama
- Pekan Perdamaian Dunia untuk Palestina Israel: Akhiri Teologi Zionisme Kristen!
- Yahudi Korban Genosida Nazi Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
- Orang Kristen Terlupakan dalam Konflik Israel-Palestina?
- Yahudi Menentang Serangan Israel ke Gaza
- Konser Rihanna di Israel Diboikot BDS
- Serukan Boikot Israel, Russell Brand Diancam Dibunuh
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...