Turki: Orang Bertatoo Diminta Mohon Pengampunan Tuhan
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Badan keagamaan tinggi di Turki pada hari Jumat (9/1) mendesak umat Islam yang memiliki tatoo yang tidak dapat dihapus pada tubuh mereka untuk memohon kepada Tuhan pengampunan, sebagai intervensi terbaru yang kontroversi dan berkembang di negeri tersebut.
Para pemimpin agama di Turki, yang meskipun secara konstitusi dan resmi sebagai negara sekuler, melarang tato, meskipun mereka dianggap modis, terutama di kalangan anak muda, dan penduduk perkotaan.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, oleh kalangan kritikus dituduh berupaya untuk memberlakukan Islamisasi di negara itu, dan telah berulang kali menegaskan keyakinannya bahwa tatoo berbahaya dan tidak bermoral.
"Seseorang dengan tatoo harus menghapusnya, jika memungkinkan. Atau dia harus bertobat kepada Allah jika tatoo tidak dapat dihapus," kata Direktorap pada Departemen Agama Turki yang dikenal sebagai Diyanet di Turki, mengatakan dalam sebuah fatwa (keputusan keagamaan).
Hal ini menegaskan bahwa segala bentuk seni tubuh yang dilarang oleh Nabi Muhammad dan menyarankan bahwa mereka harus, jika mungkin, menghapus baik dengan laser atau dengan operasi.
"Nabi kita mengatakan, ‘’Allah mengutuk orang-orang yang mengubah bentuk mereka yang diciptakan oleh Allah, baik itu seorang wanita dengan tatoo atau seseorang yang menghilangkan rambut dari wajah atau alis mereka," katanya menambahkan.
Erdogan, seorang Muslim, yang telah membangun kebencian kepada tatoo, mengatakan kepada pesepakbola muda yang menjanjikan pada Juli tahun lalu untuk menyingkirkan tatoo di lengannya.
Pada bulan September, pemerintah melarang murid sekolah yang memiliki tatoo atau tindik tubuh serta memakai make up, mewarnai rambut dan kumis dan jenggot untuk anak laki-laki. (AFP)
Putin Bantah Rusia Kalah di Suriah, Sebut Akan Bertemu Assad
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada Kamis (19/12) bahwa Rusia be...